NTT Targetkan 188.000 Hektar Lahan Padi untuk Ketahanan Pangan
Menteri Pertanian mendorong NTT untuk mengoptimalkan lahan pertaniannya guna mencapai swasembada pangan dan mengurangi angka kemiskinan, dengan target 188.000 hektar lahan padi pada tahun 2025.
![NTT Targetkan 188.000 Hektar Lahan Padi untuk Ketahanan Pangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230050.478-ntt-targetkan-188000-hektar-lahan-padi-untuk-ketahanan-pangan-1.jpeg)
Jakarta, 6 Februari 2025 - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengoptimalkan sektor pertaniannya. Target ambisius telah ditetapkan: penanaman padi di lahan seluas 188.000 hektar untuk mencapai ketahanan pangan dan swasembada beras. Langkah ini merupakan strategi kunci dalam upaya mengatasi permasalahan pangan dan kemiskinan di wilayah tersebut.
Dukungan Infrastruktur untuk Target Ambisius
"Target 188 ribu hektar ini akan didukung dengan peningkatan irigasi, pompa air, dan penyediaan infrastruktur serta fasilitas produksi," jelas Menteri Amran dalam pertemuan dengan Pelaksana Tugas Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, di Jakarta. Pernyataan ini disampaikan melalui siaran pers pada Kamis lalu. Pemerintah pusat berkomitmen penuh untuk menyediakan dukungan infrastruktur yang diperlukan guna mencapai target produksi padi yang telah ditetapkan.
Menteri Amran menekankan potensi besar sektor pertanian NTT. Dengan potensi ini, produksi beras di daerah tersebut dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan domestik, bahkan berkontribusi pada target produksi nasional. Hal ini menunjukkan optimisme pemerintah terhadap kemampuan NTT untuk menjadi lumbung padi di Indonesia Timur.
Sinergi Antar Lembaga untuk Sukses Program
Suksesnya program pengembangan pertanian di NTT membutuhkan sinergi yang kuat. Menteri Amran mengajak pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan berbagai pihak terkait untuk bekerja sama. Kolaborasi ini akan memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan program, sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Para kepala daerah di NTT juga diundang untuk merumuskan langkah percepatan sektor pertanian tahun ini. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan visi dan misi dalam memajukan sektor pertanian NTT.
Pertanian sebagai Solusi Pengentasan Kemiskinan
Pengembangan sektor pertanian di NTT tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga pada pengentasan kemiskinan. Menteri Amran menyoroti bahwa NTT merupakan daerah agraris, dengan 85 persen penduduknya bergantung pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Dengan mengoptimalkan sektor ini, diharapkan angka kemiskinan yang mencapai sekitar 20 persen dapat ditekan secara signifikan.
Pemerintah menargetkan penurunan angka kemiskinan di bawah 10 persen, bahkan 5 persen dalam 5 tahun ke depan. Target ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang masih menghadapi tantangan kemiskinan.
Komitmen Pemerintah Daerah NTT
Pemerintah Provinsi NTT, melalui Pelaksana Tugas Gubernur Andriko Noto Susanto, menyatakan komitmennya untuk mencapai target 188.000 hektar lahan padi pada tahun 2025. Meskipun masih ada potensi untuk membuka lahan baru, hal tersebut akan direncanakan untuk tahun-tahun berikutnya. Hal ini menunjukkan perencanaan yang matang dan berkelanjutan dalam pengembangan sektor pertanian di NTT.
Kesimpulan
Program pengembangan pertanian di NTT merupakan langkah strategis untuk mencapai ketahanan pangan dan mengurangi angka kemiskinan. Dengan dukungan infrastruktur, sinergi antar lembaga, dan komitmen dari pemerintah pusat dan daerah, target 188.000 hektar lahan padi pada tahun 2025 diharapkan dapat tercapai. Keberhasilan program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat NTT.