Mentan Dorong NTT Olah 188 Ribu Hektare Sawah untuk Swasembada Pangan
Menteri Pertanian mendorong NTT mengolah 188 ribu hektare sawah untuk mencapai swasembada pangan dan mengurangi angka kemiskinan, dengan dukungan infrastruktur dan kolaborasi pemerintah.
![Mentan Dorong NTT Olah 188 Ribu Hektare Sawah untuk Swasembada Pangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230249.024-mentan-dorong-ntt-olah-188-ribu-hektare-sawah-untuk-swasembada-pangan-1.jpeg)
Jakarta, 6 Februari 2024 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengoptimalkan potensi pertaniannya dengan mengolah lahan seluas 188 ribu hektare sawah. Langkah ini bertujuan untuk mencapai ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan di NTT.
Inisiatif ini diungkapkan Mentan saat audiensi dengan Penjabat (Pj) Gubernur NTT Andriko Noto Susanto dan kepala daerah terpilih se-Provinsi NTT. Mentan menekankan bahwa target pertanaman seluas 188 ribu hektare tersebut akan didukung penuh oleh pemerintah pusat melalui perbaikan saluran irigasi, pompanisasi, dan penyediaan sarana-prasarana produksi pertanian lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam mendukung program swasembada pangan di NTT.
Potensi Pertanian NTT dan Dampaknya
Mentan melihat potensi besar di sektor pertanian NTT. Beliau optimistis bahwa dengan mengoptimalkan lahan pertanian, produksi padi di NTT dapat ditingkatkan secara signifikan. Hal ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan pangan dalam daerah, tetapi juga berkontribusi pada produksi padi nasional. "Saya melihat cahaya di NTT. Kami lihat potensi lahan yang bisa menyelesaikan kemiskinan. Kalau pertanian bergerak, bergerak semua sektor. Saya beri contoh, kalau kita tanam padi, RMU (rice milling unit) bergerak, transportasi bergerak, dan sebagainya," ujar Mentan.
Lebih lanjut, Mentan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, dan berbagai pihak terkait untuk menyukseskan program pembangunan pertanian di NTT. Kolaborasi yang kuat diyakini sebagai kunci keberhasilan dalam mencapai target swasembada pangan. "Ini suatu kehormatan Forkopimda NTT seluruh bupati hadir. Ini semangat untuk membangun NTT. Tanpa kolaborasi saya yakin membuat lompatan itu tidak mudah," tuturnya.
Akselerasi Pertanian NTT Menuju 2025
Mentan mengajak kepala daerah se-Provinsi NTT untuk bersama-sama merumuskan langkah-langkah akselerasi pembangunan sektor pertanian di tahun 2025. Ia menekankan bahwa keberhasilan sektor pertanian di NTT akan berdampak signifikan, tidak hanya pada swasembada pangan, tetapi juga pada pengentasan kemiskinan. "Kita tahu NTT adalah agraris di mana 85 persen adalah sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Kalau ini kita garap dengan baik, kemiskinan ini bisa selesai. Di sana ada kemiskinan kurang lebih 20 persen," kata Mentan.
Target pemerintah adalah menurunkan angka kemiskinan di NTT hingga di bawah 10 persen, bahkan idealnya maksimal 5 persen dalam lima tahun ke depan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT melalui pengembangan sektor pertanian.
Target Produksi Padi dan Pengembangan Lahan Baru
Pj. Gubernur NTT Andriko Noto Susanto menyatakan bahwa untuk mencapai target swasembada pangan, pemerintah daerah akan mengejar pertanaman padi sekitar 188 ribu hektare di tahun 2025. "Jadi, Pak Menteri Amran ingin padi sawah yang kita selesaikan 188 ribu. Tetapi masih ada potensi untuk mencetak sawah baru, tapi itu next di tahun-tahun berikutnya," kata Andriko. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pengembangan lahan pertanian baru juga akan menjadi fokus pemerintah daerah di masa mendatang.
Program ini menjanjikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat NTT, dengan peningkatan produksi pangan dan pengurangan angka kemiskinan. Kolaborasi dan komitmen semua pihak sangat penting untuk keberhasilan program ini.