Pemkab Ngawi Dukung Percepatan LTT, Incar Swasembada Pangan Nasional
Pemerintah Kabupaten Ngawi gencar mendukung program Luas Tambah Tanam (LTT) untuk mencapai swasembada pangan nasional, ditunjang inovasi pertanian berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung percepatan program Luas Tambah Tanam (LTT) untuk mencapai swasembada pangan nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi, pada Jumat, 14 Maret 2025. Dukungan ini merupakan respons atas instruksi Kementerian Pertanian dan sejalan dengan peringkat Ngawi sebagai kabupaten dengan Indeks Pertanian (IP) tanam tertinggi di tingkat nasional pada tahun 2024.
Program LTT dinilai sebagai strategi kunci dalam mewujudkan swasembada pangan. Kabupaten Ngawi, dengan capaian IP tanamnya yang gemilang, memiliki peran strategis sebagai salah satu penyangga pangan nasional. Supardi menekankan pentingnya pelaksanaan program LTT yang tepat sasaran dan efektif, bukan sekadar agenda seremonial. "Program percepatan LTT harus dilaksanakan dengan tepat sasaran dan tidak hanya menjadi agenda seremonial. Kabupaten Ngawi sebagai salah satu penyangga pangan nasional memiliki peran strategis dalam mendukung swasembada pangan," tegas Supardi.
Lebih lanjut, Supardi menjelaskan bahwa program LTT bertujuan untuk memotivasi petani agar tetap produktif menanam padi, terutama di tengah tantangan cuaca ekstrem. Program ini difokuskan untuk mengatasi kendala pengairan dan mengoptimalkan lahan kering atau sawah tadah hujan. Strategi yang diterapkan meliputi identifikasi potensi tanam, ketersediaan benih dan alat mesin pertanian (alsintan), pembuatan jadwal tanam, serta pemantauan dan evaluasi secara berkala.
Strategi Percepatan LTT di Kabupaten Ngawi
Untuk mencapai target LTT, Pemkab Ngawi menerapkan berbagai strategi jitu. Kerja sama dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan kelompok tani menjadi kunci utama. Pemkab Ngawi juga memastikan ketersediaan air bagi para petani melalui program pompa dan pipa, serta perbaikan irigasi tersier. Inovasi juga menjadi fokus utama, dengan penerapan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB) untuk meningkatkan kesuburan tanah dan melestarikan alam. Selain itu, inovasi sistem dapog (perbenihan di luar) dan sistem rotasi varietas juga diterapkan.
Data menunjukan bahwa hingga awal Maret 2025, LTT padi di Ngawi telah mencapai 11.174,6 hektare. Rinciannya, Januari 9.136,5 hektare, Februari 1.848 hektare, dan awal Maret 190,1 hektare. Target yang ditetapkan pemerintah pusat untuk LTT di Ngawi pada tahun 2025 adalah 180 ribu hektare. Supardi optimis target tersebut dapat tercapai dengan kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, petani, dan seluruh elemen terkait.
"Target tersebut dapat tercapai apabila semua pihak termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani, dan elemen terkait lainnya bekerja sama demi menjaga lumbung padi dan meningkatkan produksi tanaman pangan secara nasional," pungkas Supardi.
Dengan berbagai strategi dan inovasi yang diterapkan, Kabupaten Ngawi berupaya untuk menjadi contoh dalam pencapaian swasembada pangan nasional. Komitmen dan kerja keras semua pihak menjadi kunci keberhasilan program LTT ini.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Ngawi dalam mendukung percepatan LTT:
- Kerja sama dengan PPL dan kelompok tani
- Program pompa dan pipa untuk menjamin ketersediaan air
- Perbaikan irigasi tersier
- Penerapan inovasi pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB)
- Inovasi sistem dapog (perbenihan di luar)
- Sistem rotasi varietas