Kemenko Pangan Dukung Transformasi Pangan NTT Menuju Indonesia Emas 2025
Staf Ahli Kemenko Pangan, Sugeng Santoso, menekankan pentingnya transformasi pangan di NTT untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi regional dan mendukung visi Indonesia Emas 2025, melalui pengembangan KSPP dan pendayagunaan penyuluh pertanian.
![Kemenko Pangan Dukung Transformasi Pangan NTT Menuju Indonesia Emas 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191539.535-kemenko-pangan-dukung-transformasi-pangan-ntt-menuju-indonesia-emas-2025-1.jpg)
Kupang, NTT (11/2) - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong transformasi sektor pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini disampaikan langsung oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Pangan, Sugeng Santoso, dalam sebuah seminar di Kupang.
Transformasi Pangan NTT: Upaya Menuju Indonesia Emas 2025
Sugeng menekankan pentingnya transformasi ini, mengatakan bahwa langkah tersebut sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi regional NTT dan persiapan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2025. Seminar bertajuk "Duduk Ba Omong: Transformasi Ekonomi NTT yang Mandiri, Maju, dan Berkelanjutan", yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTT, menjadi wadah penyampaian komitmen tersebut.
Dalam presentasinya, Sugeng memaparkan model transformasi ekonomi pangan nasional, yang dipetakan secara komprehensif dari hulu ke hilir. Skema ini meliputi tahapan agroinput (agribisnis hulu), budi daya, pascapanen dan hilirisasi, hingga pemasaran. Transformasi ini, diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi NTT yang ditargetkan mencapai 4,8 hingga 5,7 persen pada tahun 2025.
Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP)
NTT telah menetapkan dua wilayah sebagai Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP), yaitu Kabupaten Belu dan Kabupaten Sumba Tengah. KSPP merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendorong swasembada pangan di daerah. Sugeng sendiri telah meninjau langsung lokasi KSPP di kawasan transmigrasi Tasifeto-Mandeu, Kabupaten Belu, pada tanggal 10 Februari 2024.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan menjamin ketersediaan pangan di NTT. Dengan pengembangan KSPP yang terintegrasi, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat setempat. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ekonomi lokal.
Pentingnya Peran Penyuluh Pertanian
Selain KSPP, pemerintah juga fokus pada pendayagunaan penyuluh pertanian di setiap desa. Sugeng menegaskan peran krusial penyuluh dalam meningkatkan kapasitas petani dan mendorong adopsi teknologi pertanian modern. Data Kementerian Pertanian tahun 2024 mencatat total penyuluh pertanian di Indonesia sebanyak 37.771 orang, dengan 1.952 orang di NTT.
Meskipun jumlah penyuluh pertanian masih kurang untuk memenuhi kebutuhan nasional, pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah dan kapasitas mereka. Hal ini dinilai sangat penting dalam rangka percepatan swasembada pangan nasional. Peningkatan kualitas penyuluhan pertanian akan berdampak positif pada peningkatan produktivitas dan efisiensi pertanian di NTT.
Komitmen Berkelanjutan Kemenko Pangan
Kemenko Pangan menyatakan komitmen berkelanjutan untuk mendorong transformasi pangan di semua tingkatan, mulai dari desa hingga nasional. Dukungan ini mencakup berbagai aspek, termasuk penyediaan akses teknologi, peningkatan infrastruktur, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Dengan dukungan yang komprehensif ini, diharapkan transformasi pangan di NTT dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Transformasi pangan di NTT tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi daerah, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Melalui program-program strategis seperti KSPP dan pendayagunaan penyuluh pertanian, pemerintah berupaya untuk menciptakan sistem pangan yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat NTT.