PHRI Dukung Transformasi Pangan NTT: Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan
PHRI Manggarai Barat mendukung penuh komitmen Kemenko Pangan untuk melakukan transformasi pangan di NTT guna meningkatkan perekonomian lokal dan keberlanjutan sektor pariwisata.
![PHRI Dukung Transformasi Pangan NTT: Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/13/070043.843-phri-dukung-transformasi-pangan-ntt-wujudkan-pariwisata-berkelanjutan-1.jpg)
Labuan Bajo, 13 Februari 2024 - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Manggarai Barat menyatakan dukungan penuh terhadap komitmen Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) untuk mendorong transformasi sektor pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini dinilai krusial bagi kemajuan daerah, khususnya Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas nasional.
Kepala Bidang Hotel PHRI Manggarai Barat, Yuvensius Darung, menekankan pentingnya transformasi pangan ini. Dalam keterangannya, Yuvensius menjelaskan bahwa NTT, dengan potensi pariwisatanya yang luar biasa, sangat membutuhkan rantai pasok pangan yang berkualitas, higienis, dan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya untuk menunjang industri hospitality, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Mendukung Target Ekonomi Indonesia Emas 2025
Dukungan PHRI ini muncul sebagai respons atas pernyataan Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Pangan, Sugeng Santoso. Sugeng sebelumnya menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendorong transformasi pangan di NTT, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi regional dan persiapan Indonesia Emas 2025. PHRI melihat keselarasan yang kuat antara komitmen pemerintah dan kebutuhan nyata di lapangan.
Yuvensius menjelaskan lebih lanjut bahwa transformasi pangan di NTT sangat penting, terutama bagi sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat di Labuan Bajo. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata, Labuan Bajo, dan daerah lain di NTT, menghadapi tantangan besar berupa ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah. Kondisi ini berdampak pada tingginya biaya operasional hotel dan restoran, serta mengurangi peluang ekonomi bagi petani dan produsen lokal.
Penguatan Ekosistem Pangan Lokal
Dengan memperkuat ekosistem pangan lokal melalui standarisasi produksi, efisiensi distribusi, dan pemberdayaan petani lokal, manfaatnya akan sangat luas. Hal ini akan berdampak positif pada ketahanan pangan, daya saing industri hospitality, dan kesejahteraan masyarakat. Hotel, restoran, dan kapal wisata akan dapat memperoleh bahan pangan segar dengan harga lebih kompetitif, meningkatkan daya saing industri pariwisata.
Yuvensius menambahkan bahwa transformasi pangan juga akan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan lokal. Selama ini, mereka sering menghadapi kendala akses pasar yang mengakibatkan harga jual produk mereka rendah. Sistem distribusi yang lebih efisien dan standar produksi yang jelas akan memberikan nilai ekonomi yang lebih adil bagi mereka.
Kemandirian dan Ketahanan Pangan
Salah satu dampak positif lainnya dari transformasi pangan adalah pengurangan ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah. Di Labuan Bajo misalnya, sebagian besar kebutuhan pangan masih didatangkan dari luar, menyebabkan harga tinggi dan risiko ketidakstabilan pasokan. Dengan memperkuat ekosistem pangan lokal, NTT dapat menjadi lebih mandiri dan berdaulat dalam sektor pangan.
Lebih jauh lagi, transformasi pangan di NTT juga mendukung pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pemanfaatan pangan lokal mengurangi jejak karbon akibat transportasi jarak jauh dan mendukung konsep pariwisata hijau yang semakin diminati wisatawan global. Inisiatif ini selaras dengan upaya global untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor pariwisata.
Kesimpulan
Dukungan PHRI Manggarai Barat terhadap transformasi pangan di NTT merupakan langkah penting. Transformasi ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian lokal dan daya saing industri pariwisata, tetapi juga akan membangun ketahanan pangan dan mendukung pariwisata berkelanjutan. Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat krusial untuk keberhasilan inisiatif ini.