Menteri UMKM Dukung 40 Persen Belanja Pemerintah Lewat INABUYER: Dorong Kedaulatan Ekonomi Nasional
Menteri UMKM tegaskan dukungan 40% belanja pemerintah melalui INABUYER UMKM, wujudkan kedaulatan ekonomi nasional dan penguatan produk lokal. Simak selengkapnya!

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman secara tegas menyatakan dukungan penuhnya terhadap implementasi 40 persen belanja pemerintah. Dukungan ini diwujudkan melalui ajang INABUYER B2B2G Expo 2025 yang berlangsung di Jakarta. Acara ini menjadi platform strategis untuk memperkuat ekonomi kerakyatan.
Kegiatan INABUYER ini merupakan manifestasi nyata dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021. Beleid tersebut mengamanatkan alokasi signifikan belanja barang dan jasa pemerintah bagi sektor UMKM. Tujuannya adalah menempatkan UMKM sebagai pemain utama dalam rantai pasok nasional.
Pembukaan INABUYER B2B2G Expo 2025 pada Rabu, 23 Juli di Gedung Smesco, Jakarta, menjadi momen penting. Menteri Maman menegaskan bahwa INABUYER bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) berupaya menjadikan UMKM raja di negeri sendiri. Ini adalah langkah konkret menjaga kedaulatan ekonomi nasional.
Penguatan Ekonomi Nasional Melalui INABUYER
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menekankan bahwa INABUYER adalah platform vital untuk mendorong kedaulatan ekonomi nasional. Platform ini secara khusus menempatkan UMKM sebagai tulang punggung dalam rantai pasok. Ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi domestik.
Kolaborasi antara INABUYER dan LKPP merupakan implementasi nyata dari PP Nomor 7 Tahun 2021. Peraturan ini memberikan perlindungan serta ruang yang luas bagi UMKM. Tujuannya adalah agar UMKM dapat tumbuh dan berkembang menjadi pemain dominan di pasar domestik.
Meskipun data LKPP menunjukkan target 40 persen belanja untuk UMKM telah tercapai, pemerintah tidak berhenti di situ. Menteri Maman menyoroti pentingnya penguatan validitas entitas usaha UMKM. Hal ini juga mencakup legalitas UMKM agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Jaminan Produk Lokal dan Komitmen Pemerintah
Pemerintah berkomitmen memastikan bahwa bukan hanya entitas usahanya yang berstatus UMKM, tetapi juga produknya benar-benar manufaktur lokal. Ini adalah langkah krusial untuk mencegah praktik impor terselubung. Tujuannya adalah mendukung penuh industri dalam negeri.
Menteri UMKM menegaskan komitmen kuat pemerintah terhadap penguatan ekonomi kerakyatan. Berbagai kebijakan afirmatif terus digulirkan untuk mencapai tujuan ini. Kebijakan tersebut dirancang untuk memberikan dampak positif langsung kepada pelaku UMKM.
Setiap kebijakan yang dirumuskan oleh Kementerian UMKM, bersama LKPP serta kementerian dan lembaga terkait, harus memberikan kontribusi nyata. Dampak positif yang diharapkan adalah pertumbuhan ekonomi rakyat secara signifikan. Sinergi ini menjadi kunci keberhasilan program.
Sinergi Hippindo dan Tujuan INABUYER
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menyatakan bahwa INABUYER adalah wujud sinergi. Sinergi ini melibatkan pengusaha ritel, pemerintah, BUMN, dan pengusaha lokal. Tujuannya adalah membangun rantai pasok nasional yang kuat dan berkelanjutan.
Melalui INABUYER, Hippindo berkomitmen penuh untuk memperkuat peran UMKM. Peran ini sangat penting dalam mendukung ekosistem ritel modern di Indonesia. Ini menunjukkan dukungan sektor swasta terhadap pengembangan UMKM.
Ajang INABUYER B2B2G Expo diharapkan dapat mempermudah pengusaha ritel dalam menjangkau produk dalam negeri berkualitas. Selain itu, acara ini juga mendorong peningkatan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ini sejalan dengan program Bangga Buatan Indonesia, Beli Produk Indonesia, dan BINA (Belanja di Indonesia Aja) yang sedang berjalan.
INABUYER B2B2G Expo diinisiasi oleh Hippindo untuk menghubungkan buyer dari berbagai sektor. Buyer tersebut meliputi kementerian dan lembaga, BUMN, serta swasta, dengan supplier lokal. Acara ini memfasilitasi pertemuan bisnis, kolaborasi, dan kerja sama yang strategis.