Mentri Pertanian Dorong Bulog Serap Surplus Beras Nasional
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong percepatan penyerapan beras surplus untuk menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani, menyusul proyeksi surplus beras hingga 4 juta ton pada April 2025.
![Mentri Pertanian Dorong Bulog Serap Surplus Beras Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000100.069-mentri-pertanian-dorong-bulog-serap-surplus-beras-nasional-1.jpg)
Mentri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya percepatan penyerapan beras dalam negeri untuk menjaga stabilitas harga pangan dan kesejahteraan petani. Pernyataan ini disampaikan kepada media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa lalu. Presiden Joko Widodo telah memanggilnya untuk membahas langkah-langkah mengoptimalkan potensi surplus produksi beras tahun ini.
Menurut Sulaiman, Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras pada Januari-Maret 2025 mencapai 8 juta ton, atau 50 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Proyeksi ini menunjukkan potensi surplus yang signifikan.
Lebih lanjut, Mentri Pertanian memperkirakan produksi beras Indonesia hingga April 2025 mencapai 14 juta ton, mengakibatkan surplus sekitar 4 juta ton. Situasi ini memerlukan penanganan cepat dan tepat.
Sulaiman menekankan pentingnya peran Bulog dalam menyerap surplus beras tersebut. Hal ini bertujuan melindungi petani dari potensi dampak negatif surplus produksi. Presiden telah menginstruksikan percepatan penyerapan gabah untuk memaksimalkan momentum positif ini.
Harga gabah rata-rata nasional saat ini masih di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Sulaiman menjelaskan, 70 persen provinsi mencatatkan harga gabah di bawah HPP, sementara sisanya di atas HPP. Perbedaan harga ini perlu menjadi perhatian.
Kementerian Pertanian akan bersinergi dengan Bulog dan Kementerian BUMN untuk memastikan penyerapan beras domestik berjalan efektif. Kerja sama antar stakeholder menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Semua pihak akan bekerja keras untuk mengatasi permasalahan ini.
Dengan adanya surplus beras, pemerintah berupaya menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani. Langkah-langkah strategis diambil untuk memastikan penyerapan beras berjalan lancar dan menguntungkan semua pihak. Keberhasilan upaya ini akan berdampak positif pada perekonomian nasional.