Stok Pangan Aman Jelang Ramadan, Mentri Pertanian Pastikan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan stok pangan nasional aman jelang Ramadan 2025, pemerintah siap intervensi harga untuk stabilitas pasar.
![Stok Pangan Aman Jelang Ramadan, Mentri Pertanian Pastikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000037.256-stok-pangan-aman-jelang-ramadan-mentri-pertanian-pastikan-1.jpg)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan jaminan ketersediaan stok pangan nasional menjelang bulan Ramadan yang diperkirakan dimulai akhir Februari hingga awal Maret 2025. Pernyataan ini disampaikan langsung kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa lalu.
Pemerintah, tegas Sulaiman, telah dan terus berupaya memastikan ketersediaan komoditas pangan pokok agar harga tetap stabil. "Kami berupaya agar stok minyak goreng, daging, dan beras cukup. Insya Allah, semuanya terkendali," ujarnya. Optimisme Mentri Pertanian ini didasari pada perhitungan stok yang diyakini cukup memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadan.
Sulaiman menambahkan keyakinannya bahwa harga komoditas pangan akan tetap stabil selama Ramadan. Salah satu fokus pemerintah adalah pada produksi beras. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia diproyeksikan akan mengalami peningkatan produksi beras hingga 14 juta ton pada kuartal pertama tahun ini.
Antisipasi atas surplus beras ini telah dilakukan pemerintah. Anggaran sebesar Rp16,6 triliun (lebih dari US$1 miliar) dialokasikan kepada Bulog, perusahaan logistik milik negara, untuk menyerap produksi beras dalam jumlah besar tersebut. Langkah ini diambil untuk mencegah penurunan harga yang dapat merugikan petani.
Presiden Prabowo Subianto, menurut Sulaiman, juga telah menekankan pentingnya memanfaatkan masa panen raya beras yang berlangsung dari Februari hingga April. Hal ini disampaikan langsung dalam rapat yang membahas langkah-langkah optimalisasi surplus produksi beras.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo mendorong Kementerian Pertanian dan Bulog untuk mempercepat penyerapan gabah dari petani. Tujuannya, selain untuk menstabilkan harga beras, juga untuk memastikan petani mendapatkan keuntungan maksimal. Dengan demikian, pemerintah berupaya menjaga keseimbangan antara ketersediaan pasokan dan stabilitas harga.
Kesimpulannya, pemerintah telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Ramadan. Intervensi pasar melalui Bulog dan koordinasi antar kementerian menjadi kunci dalam menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani.