Momen Langka: Prabowo Utus Sri Mulyani Antar Undangan HUT RI ke Mantan Wapres Boediono
Presiden Prabowo Subianto menugaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyampaikan Undangan HUT RI ke-80 kepada mantan Wapres Boediono. Ada apa di balik penugasan ini?

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini menugaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mengantarkan undangan penting. Undangan tersebut ditujukan kepada Wakil Presiden periode 2009–2014, Boediono, beserta sang istri, Herawati Boediono. Penugasan ini merupakan bagian dari persiapan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan penugasan ini melalui akun media sosial resminya pada Rabu (13/8). Ia menjelaskan bahwa instruksi tersebut datang langsung dari Presiden Prabowo, yang disampaikan melalui Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. Misi ini menunjukkan pentingnya kehadiran tokoh-tokoh negara dalam perayaan kemerdekaan.
Undangan yang disampaikan tidak hanya mencakup Upacara Memperingati Detik-detik Proklamasi. Namun, juga ajakan untuk menghadiri Upacara Penurunan Bendera Merah Putih. Kedua acara kenegaraan tersebut akan diselenggarakan pada 17 Agustus 2025 di Istana Merdeka, sebagai puncak perayaan HUT RI ke-80.
Misi Kenegaraan dan Silaturahmi
Sri Mulyani Indrawati membagikan pengalamannya saat menjalankan misi kenegaraan ini. Ia berkesempatan bersilaturahmi dan berinteraksi langsung dengan Boediono dan Herawati Boediono di kediaman mereka. Pertemuan tersebut berlangsung hangat, diwarnai obrolan dan pertukaran kabar antara kedua belah pihak.
Dalam pernyataannya, Sri Mulyani menyebutkan bahwa selain menyampaikan undangan, pertemuan itu juga dimanfaatkan untuk berbincang mengenai keluarga. Lebih dari itu, mereka juga bertukar pikiran serta menerima pandangan dan nasihat berharga dari Boediono. Diskusi ini mencakup berbagai aspek, terutama terkait kondisi perekonomian dan keuangan negara.
Sri Mulyani mengungkapkan rasa senangnya bisa mendapatkan perspektif bijaksana dari Boediono. Ia menyebut Boediono sebagai 'mentor senior' yang sangat dihormati. Hal ini menunjukkan kedalaman hubungan profesional dan personal antara kedua tokoh tersebut, yang telah terjalin sejak lama.
Reuni Tokoh Ekonomi Nasional
Hubungan profesional antara Sri Mulyani dan Boediono bukanlah hal baru dalam kancah politik dan ekonomi Indonesia. Di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), keduanya merupakan figur kunci dalam pengelolaan ekonomi nasional. Mereka sering bekerja sama untuk mengawal pertumbuhan ekonomi yang stabil di Indonesia.
Sri Mulyani saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan, sementara Boediono pernah mengemban tugas sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Kolaborasi mereka sangat vital dalam menjaga stabilitas fiskal dan moneter negara. Pengalaman panjang ini membuat mereka memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, Boediono juga sempat dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia pada Juli 2008. Setelah itu, Sri Mulyani mengambil alih tugasnya sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Rekam jejak kolaborasi ini menegaskan peran strategis keduanya dalam membentuk arah kebijakan ekonomi Indonesia di masa lalu.