MPASI Tepat di 1000 HPK Cegah Malnutrisi Anak, Kata IDAI
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah malnutrisi pada anak, dengan komposisi nutrisi seimbang dan pemantauan pertumbuhan rutin.
![MPASI Tepat di 1000 HPK Cegah Malnutrisi Anak, Kata IDAI](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/21/190104.281-mpasi-tepat-di-1000-hpk-cegah-malnutrisi-anak-kata-idai-1.jpg)
Jakarta, 21 Januari 2024 - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti pentingnya pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat waktu dan bergizi seimbang bagi bayi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah malnutrisi. Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, SpA(K), anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, dalam webinar baru-baru ini.
Menurut Dr. Meta, MPASI yang tepat sangat krusial dalam mencegah malnutrisi. Malnutrisi bukan hanya kekurangan gizi, tapi juga mencakup kelebihan gizi yang tidak seimbang. Pemberian MPASI harus memperhatikan kandungan makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh si kecil agar tumbuh kembangnya optimal.
"Pada prinsipnya, untuk mencegah malnutrisi di 1000 HPK, ASI eksklusif bisa dilanjutkan dengan MPASI yang tepat waktu, adekuat (nutrisi tercukupi), aman, higienis, dan diberikan dengan cara yang benar atau responsif," jelas Dr. Meta.
Malnutrisi meliputi beberapa kondisi, antara lain kelebihan nutrisi (overweight dan obesitas), kekurangan gizi (wasting, gizi buruk/severe wasting, dan stunting), serta defisiensi mikronutrien (hidden hunger) seperti anemia, defisiensi zinc, dan vitamin A. Oleh karena itu, pencegahan malnutrisi sejak 1000 HPK sangat penting.
MPASI yang adekuat harus mengandung komposisi makronutrien dan mikronutrien yang seimbang. Makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, memberikan energi. Sementara mikronutrien, seperti vitamin dan mineral (vitamin A, zat besi, zinc, iodium), mendukung metabolisme dan daya tahan tubuh.
Komposisi ideal MPASI meliputi 35-60 persen karbohidrat, 10-15 persen protein (utamakan protein hewani), dan 30-45 persen lemak. Orang tua perlu rutin mengevaluasi pertumbuhan anak dengan standar kurva pertumbuhan WHO. Jika ada gangguan pertumbuhan, segera konsultasikan dengan dokter.
"Jangan lupa evaluasi pertumbuhan, timbang berat badan dengan benar, ukur panjang dan tinggi badan, lalu plot di kurva. Gangguan pertumbuhan, misalnya berat badan yang tidak naik, harus segera ditangani dokter," pesan Dr. Meta. Dengan demikian, pemberian MPASI yang tepat dan pemantauan pertumbuhan rutin sangat penting untuk menjamin tumbuh kembang anak yang sehat dan optimal.