MTI Tekankan Pentingnya Ramp Check Jelang Mudik Lebaran 2025
Wakil Ketua MTI Pusat Djoko Setijowarno mengingatkan pentingnya ramp check bus menjelang mudik Lebaran 2025, meskipun ada efisiensi anggaran, demi keselamatan pemudik.

Jakarta, 5 Maret 2024 (ANTARA) - Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menekankan pentingnya pelaksanaan ramp check pada moda transportasi bus sebelum periode mudik Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025. Hal ini disampaikan meskipun pemerintah tengah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.
Ramp check merupakan pemeriksaan keselamatan berkala yang wajib dilakukan untuk memastikan kelaikan operasional berbagai moda transportasi, termasuk bus, kapal laut, dan pesawat terbang. Djoko Setijowarno menegaskan bahwa keselamatan pemudik merupakan prioritas utama menjelang musim mudik Lebaran.
"Keselamatan menjadi hal penting jelang aktivitas mudik Lebaran 2025. Aktivitas ramp check merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan untuk memastikan sarana transportasi umum yang digunakan pemudik laik beroperasi," tegas Djoko Setijowarno dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ramp Check Bus AKAP dan Tantangan Efisiensi Anggaran
Djoko menjelaskan bahwa ramp check untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) telah menjadi tugas rutin Satuan Pelayanan (Satpel) Terminal Tipe A. Oleh karena itu, pemeriksaan keselamatan untuk bus AKAP kemungkinan besar akan tetap berjalan sesuai jadwal. Data Direktorat Sarana Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat 11.124 unit bus telah menjalani ramp check pada periode Angkutan Lebaran Tahun 2025 (1446 Hijriah) antara tanggal 13-27 Februari 2025.
Dari jumlah tersebut, 7.257 unit bus (65,24 persen) dinyatakan laik operasi. Namun, terdapat 2.052 unit bus (18,45 persen) yang mendapatkan peringatan perbaikan, 887 unit (7,97 persen) mendapat tilang dan dilarang beroperasi, serta 928 unit (8,34 persen) yang dilarang beroperasi karena masalah teknis utama.
Kendati demikian, Djoko menyoroti tantangan efisiensi anggaran yang berdampak pada pelaksanaan ramp check bus wisata. "Namun, untuk bus wisata yang jumlahnya cukup banyak digunakan mudik gratis belum dilakukan ramp check lantaran tidak tersedia anggaran dan menjadi bagian anggaran yang ikut dipangkas demi efisiensi anggaran," ujarnya.
Solusi Alternatif dan Peran Pihak Terkait
Sebagai solusi alternatif, Djoko Setijowarno mengusulkan agar ramp check bus wisata dapat dilakukan oleh pool Perusahaan Otobus (PO) Bus Wisata atau pengelola lokasi wisata. Hal ini penting untuk memastikan kelaikan jalan bus wisata yang sering digunakan untuk program mudik gratis.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap penyedia jasa transportasi. "Jangan sampai nanti ketika pemberangkatan mudik gratis ditemukan sejumlah unit bus wisata tidak laik jalan. Bus wisata yang kerap disewa untuk mudik gratis Lebaran harus dalam kondisi laik jalan," tegasnya.
Djoko menekankan pentingnya penyelenggara mudik gratis untuk memastikan bus yang disewa berasal dari usaha resmi dan terdaftar, serta telah menjalani ramp check yang sah. Selain itu, ia juga merekomendasikan agar setiap bus menyediakan dua pengemudi untuk mencegah kelelahan pengemudi selama perjalanan jauh.
"Para penyelenggara mudik gratis harus bertanggung jawab terhadap keselamatan pemudik dengan memastikan bahwa bus yang digunakan adalah bus pariwisata resmi yang memiliki perizinan dan telah dilakukan ramp check oleh pemerintah ditandai dengan logo ramp check yang ditempel di kaca bagian depan," imbuhnya.
Dengan memastikan kelaikan operasional bus melalui ramp check, diharapkan keselamatan pemudik dapat terjamin selama perjalanan mudik Lebaran 2025.