Muslimat NU dan Kemendes PDT Jalin Kerja Sama Strategis untuk Perempuan di Daerah 3T
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, berkomitmen meningkatkan kerja sama strategis dengan Kemendes PDT untuk memberdayakan perempuan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) melalui program-program pemberdayaan dan lingkungan.

Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PP Muslimat NU, baru-baru ini bertemu Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, di Jakarta. Pertemuan pada Kamis lalu itu menghasilkan komitmen untuk meningkatkan kerja sama strategis demi memberdayakan masyarakat, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan penting. Muslimat NU, yang telah lama aktif dalam pemberdayaan perempuan di daerah 3T, akan meningkatkan kolaborasi dengan Kemendes PDT. Khofifah menekankan pentingnya pendekatan hybrid (offline dan online) untuk memaksimalkan pembinaan dan pendampingan masyarakat. Dengan kemajuan teknologi komunikasi saat ini, metode ini dinilai lebih efektif.
Lebih lanjut, diskusi juga membahas program-program inisiatif baru Kemendes PDT, seperti program desa bebas sampah. Program ini sejalan dengan program Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan) yang dijalankan Muslimat NU, yang fokus pada pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah (reduce, reuse, recycle).
Dalam pertemuan tersebut, Khofifah juga mengundang Mendes PDT Yandri Susanto untuk menjadi narasumber pada Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya, 11-16 Februari 2025. Kehadiran beliau diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Muslimat NU dan Kemendes PDT di masa mendatang.
Kerja sama ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perempuan di daerah 3T. Dengan menggabungkan sumber daya dan pengalaman kedua belah pihak, diharapkan akan tercipta program-program pemberdayaan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Program pemberdayaan perempuan di daerah 3T merupakan salah satu prioritas utama Muslimat NU. Komitmen ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan pembangunan di berbagai wilayah Indonesia. Kolaborasi strategis ini menjadi langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Melalui sinergi yang kuat antara Muslimat NU dan Kemendes PDT, diharapkan akan tercipta solusi inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan di daerah 3T. Dengan demikian, pemberdayaan perempuan dan pembangunan daerah dapat berjalan beriringan untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju dan merata.