Narapidana Terorisme di Lapas Metro Ucapkan Setia pada NKRI
Empat narapidana terorisme di Lapas Metro, Lampung, menyatakan setia kepada NKRI atas kesadaran sendiri, sebagai langkah awal pembinaan untuk kontribusi positif di masyarakat.
Empat narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Metro, Lampung, mengejutkan publik dengan mengucapkan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Kamis, 23 Januari 2024. Hal ini menunjukkan sebuah langkah signifikan dalam upaya deradikalisasi dan pembinaan narapidana.
Kepala Lapas Metro, Gumilar Budirahayu, menegaskan bahwa ikrar setia ini murni dari kesadaran dan kemauan para narapidana. "Kita telah menyaksikan warga binaan kita melaksanakan ikrar setia kepada NKRI. Mereka melaksanakan ikrar itu sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun," ungkap Gumilar. Ia menekankan pentingnya peran pembinaan dalam mengubah perilaku dan pandangan para narapidana.
Ikrar tersebut bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi langkah awal dalam program pembinaan lanjutan. Tujuannya agar para narapidana dapat kembali berkontribusi positif bagi masyarakat setelah menjalani masa hukuman. Gumilar juga mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerjasama antara Lapas dengan berbagai pihak terkait.
Prosesinya sendiri penuh makna. Dimulai dengan penghormatan kepada Bendera Merah Putih, dilanjutkan penciuman simbol negara, dan diakhiri dengan pembacaan ikrar setia NKRI. Mereka juga menandatangani dokumen kesetiaan dan menyatakan pengakuan atas Pancasila sebagai dasar negara. Semua proses dilakukan dengan penuh kesungguhan dan rasa tanggung jawab.
Gumilar memberikan apresiasi atas kerja keras tim pembinaan. "Ini berkat pembinaan yang telah kami semua lakukan baik di Lapas maupun instansi terkait lainnya," ujarnya. Ia berharap para narapidana dapat lebih aktif dalam kegiatan pembinaan, misalnya membantu petugas di masjid, memanfaatkan keahlian mereka, serta menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat dan keluarga.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa proses deradikalisasi dan pembinaan yang intensif mampu mengubah pandangan dan perilaku ekstrim. Dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan lebih banyak narapidana dapat mengikuti jejak keempat narapidana ini. Proses pembinaan yang berkelanjutan dan dukungan masyarakat sangat krusial dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Ke depannya, Lapas Metro akan terus meningkatkan kualitas program pembinaan, bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait untuk memastikan para narapidana terorisme dapat kembali berintegrasi ke masyarakat dengan aman dan produktif. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam upaya deradikalisasi dan pembinaan narapidana.