Nilai Perdagangan RI-Korsel Tembus 18,3 Juta Dolar AS
Kementerian Perdagangan RI melaporkan nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan mencapai 18,3 juta dolar AS hingga November 2024, menjadikan Korsel sebagai mitra ekonomi penting Indonesia di Asia Timur.
Nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Kementerian Perdagangan (Kemendag) baru-baru ini mengumumkan bahwa total volume perdagangan bilateral kedua negara mencapai 18,3 juta dolar AS pada periode Januari hingga November 2024. Hal ini menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu mitra dagang terpenting Indonesia di kawasan Asia Timur.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, dalam sebuah Forum Bisnis dan Bisnis Matching Indonesia-Korea Selatan di Jakarta. Forum yang diinisiasi oleh ASEAN Korea Center (AKC) dan Korean Importers Association (KOIMA) ini bertujuan untuk memperluas pasar ekspor, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia.
Kemitraan strategis Indonesia dan Korea Selatan terus berkembang. Tidak hanya pada sektor perdagangan, investasi Korea Selatan di Indonesia juga mengalami peningkatan pada tahun 2023. Investasi tersebut tersebar di berbagai sektor strategis, antara lain manufaktur, ekonomi digital, dan energi terbarukan. Hal ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat hubungan ekonomi.
Kemendag berharap kerja sama bilateral semakin meluas di masa depan. Fajarini Puntodewi mengungkapkan harapannya agar kerja sama Indonesia-Korea Selatan semakin intensif dan mencakup sektor yang lebih luas lagi di tahun 2025. Beberapa sektor yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain infrastruktur, pangan, kendaraan listrik, pertanian, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk pembangunan berkelanjutan.
Perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Korea Selatan menjadi kunci pendorong. Implementasi perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Korea Selatan dinilai sebagai faktor kunci dalam membuka dan memperluas peluang kerja sama ekonomi antara kedua negara. Perjanjian ini semakin memperkuat komitmen bilateral dan membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi mitra strategis Korea Selatan di berbagai sektor.
Forum bisnis diharapkan menghasilkan kemitraan yang saling menguntungkan. Fajarini optimistis bahwa forum bisnis tersebut akan menghasilkan kemitraan yang erat dan saling menguntungkan bagi kedua negara. Kerjasama yang lebih erat ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Korea Selatan secara berkelanjutan.
Kesimpulannya, kerja sama ekonomi Indonesia-Korea Selatan terus menunjukkan tren positif. Nilai perdagangan yang signifikan dan investasi yang terus meningkat menunjukkan potensi besar untuk pengembangan kerjasama ekonomi bilateral di masa depan. Perjanjian perdagangan bebas dan forum bisnis berperan penting dalam memperkuat hubungan dan membuka peluang baru bagi kedua negara.