Indonesia-Korsel Perkuat Hilirisasi Industri: Investasi Tembus Rp260 Triliun
Kerja sama Indonesia-Korsel di sektor hilirisasi industri, energi terbarukan, dan ekonomi digital semakin kuat, ditandai dengan investasi Korsel yang mencapai Rp260 triliun hingga 2023.

Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) semakin mempererat kerja sama ekonomi, khususnya di sektor hilirisasi industri. Kemitraan strategis ini ditandai dengan peningkatan investasi signifikan dari Korsel dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Federation of Korean Industries (FKI). Kerja sama ini mencakup hilirisasi industri, energi terbarukan, infrastruktur, dan ekonomi digital, menunjukkan komitmen kedua negara untuk pertumbuhan jangka panjang.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, mengungkapkan bahwa total investasi Korsel di Indonesia hingga tahun 2023 mencapai angka yang fantastis, yaitu 15,4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp260 triliun. Lebih mengejutkan lagi, pada tahun 2024, investasi Korsel di Indonesia mencatatkan rekor tertinggi hingga 2,98 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan kepercayaan dan keyakinan Korsel terhadap Indonesia sebagai mitra strategis yang potensial.
"Ini adalah bentuk kepercayaan, keyakinan bahwa Indonesia bukan hanya tujuan investasi, tetapi juga mitra strategis untuk pertumbuhan jangka panjang," ujar Shinta dalam Korea-Indonesia Business Roundtable di Jakarta, Senin. Pernyataan ini menegaskan komitmen kuat Korsel dalam membangun hubungan ekonomi yang berkelanjutan dengan Indonesia.
Kerja Sama Hilirisasi Industri dan Investasi
Sebagai bentuk komitmen nyata, Apindo dan FKI menandatangani MoU untuk memperkuat hubungan bisnis dan mendorong investasi serta perdagangan di sektor-sektor kunci. Salah satu fokus utama adalah hilirisasi industri, yang menjadi prioritas utama bagi pemerintah Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk Indonesia dan menciptakan lapangan kerja.
Kedua negara juga membentuk Korea-Indonesia Business Council, sebuah dewan multi-stakeholder yang beranggotakan perusahaan besar, asosiasi sektor, dan champion investasi dari kedua negara. Dewan ini akan berperan penting dalam memfasilitasi kolaborasi dan kemitraan yang lebih efektif.
Apindo berkomitmen untuk memfasilitasi business matching yang terstruktur, merencanakan co-investment, dan mendorong joint venture di berbagai sektor, termasuk hilirisasi industri, infrastruktur, energi terbarukan, dan manufaktur. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat realisasi investasi dan pengembangan ekonomi di Indonesia.
Kolaborasi dengan BPI Danantara dan Penyederhanaan Regulasi
Apindo juga menyoroti pentingnya kolaborasi yang lebih kuat melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk kemitraan strategis, khususnya dalam hilirisasi industri dan energi terbarukan (EBT). Kolaborasi ini akan mempermudah akses investor Korsel ke proyek-proyek strategis di Indonesia.
Selain itu, Apindo berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk menyederhanakan regulasi, meningkatkan transparansi, dan memastikan kesetaraan bagi semua investor, termasuk investor dari Korea Selatan. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
Shinta Kamdani menambahkan bahwa dalam lanskap perdagangan global yang dinamis, khususnya dengan adanya dampak rezim tarif baru Amerika Serikat, Indonesia dan Korea Selatan harus berkolaborasi untuk memperkuat rantai pasok dan memperluas perdagangan bilateral. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi kedua negara.
Kunjungan Kehormatan FKI ke Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari FKI di Istana Merdeka Jakarta pada Senin pukul 11.00 WIB. Pertemuan ini merupakan upaya untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan di tingkat tertinggi.
Secara keseluruhan, kerja sama Indonesia-Korsel di sektor hilirisasi industri dan sektor lainnya menunjukan komitmen kedua negara untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Investasi besar-besaran dari Korsel dan pembentukan berbagai forum kerja sama menunjukkan optimisme dan kepercayaan terhadap potensi ekonomi Indonesia.