Prabowo Temui Delegasi Industri Korea Selatan, Jalin Kerja Sama Ekonomi Strategis
Presiden Prabowo Subianto bertemu delegasi Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dan Korea Selatan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan kehormatan dari delegasi Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 28 April 2025 pukul 11.00 WIB. Pertemuan penting ini bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi dan meningkatkan kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor strategis. Kunjungan ini menandai langkah konkret dalam upaya meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral, menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, dan mengapa pertemuan ini penting bagi kedua negara.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan upaya untuk memperluas dan meningkatkan peluang kerja sama investasi. Hal ini menjawab pertanyaan bagaimana upaya tersebut akan dilakukan. Pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi penguatan kerja sama ekonomi kedua negara, menciptakan iklim investasi yang kondusif dan saling menguntungkan.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk menarik investasi asing guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kunjungan FKI juga menunjukkan kepercayaan investor Korea Selatan terhadap potensi ekonomi Indonesia yang terus berkembang. Kerja sama yang erat antara kedua negara diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan rakyatnya.
Penguatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Korea Selatan
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan FKI merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan CEO dan Vice Chairman FKI, Kim Chang-beom, pada pertengahan Februari 2025. Dalam pertemuan tersebut, Kim Chang-beom menyampaikan rencana kunjungan misi bisnis FKI pada April 2025 dan meminta dukungan pemerintah Indonesia.
Misi bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bisnis dan ekonomi bilateral, khususnya di bidang investasi baru. Sejumlah perusahaan besar Korea Selatan, termasuk Lotte Group, Hyundai Motor Company, LG Group, SK Group, Posco Holdings, CJ, EcoPro, Doosan Enerbility, dan LX International, dikabarkan akan turut serta dalam misi bisnis ini. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Korea Selatan dalam memperluas investasinya di Indonesia.
Airlangga Hartarto, dalam pertemuan sebelumnya, menyambut baik rencana tersebut dan mendorong peningkatan realisasi proyek investasi perusahaan Korea di Indonesia. Ia menekankan pentingnya kemitraan erat dengan negara yang memiliki pengalaman dan teknologi maju untuk meningkatkan daya saing industri nasional, mempercepat alih teknologi, dan membuka akses pasar yang lebih luas. "Indonesia sangat terbuka bagi perusahaan Korea untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya," tegas Airlangga.
Pertemuan di Istana Merdeka diharapkan akan menghasilkan kesepakatan konkret yang akan memperkuat kerja sama ekonomi Indonesia-Korea Selatan. Kedua negara memiliki potensi besar untuk saling melengkapi dan bekerjasama dalam berbagai sektor, sehingga kolaborasi ini diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak.
Sektor-sektor Strategis Kerja Sama
Meskipun detail sektor strategis yang akan dibahas dalam pertemuan belum diungkapkan secara rinci, namun mengingat komposisi perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan yang terlibat, beberapa sektor potensial yang akan menjadi fokus kerja sama meliputi:
- Industri otomotif: Dengan kehadiran Hyundai Motor Company, kerja sama di sektor ini berpotensi besar, termasuk pengembangan kendaraan listrik dan teknologi otomotif lainnya.
- Elektronika dan teknologi informasi: LG Group dan SK Group, sebagai pemain besar di industri ini, dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi informasi dan infrastruktur digital di Indonesia.
- Industri baja dan konstruksi: Posco Holdings dapat berpartisipasi dalam proyek infrastruktur besar di Indonesia, memanfaatkan keahliannya di bidang baja dan konstruksi.
- Energi terbarukan: Dengan tantangan global dalam transisi energi, kerja sama di bidang energi terbarukan, termasuk yang diwakili oleh Doosan Enerbility, dapat menjadi fokus penting.
- Konsumer goods dan ritel: Lotte Group dan CJ Group dapat berkontribusi pada sektor ritel dan konsumer goods di Indonesia.
Kerja sama yang komprehensif di berbagai sektor ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru. Investasi dari Korea Selatan juga akan membantu Indonesia dalam meningkatkan daya saing di pasar global.
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan delegasi FKI menjadi tonggak penting dalam penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Korea Selatan. Kerja sama yang erat dan saling menguntungkan diharapkan akan membawa kemajuan ekonomi bagi kedua negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.