Prabowo Temui Pebisnis Korea Selatan, Bahas Potensi Investasi di Indonesia
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan delegasi pebisnis Korea Selatan di Istana Merdeka, membahas potensi investasi dan kolaborasi ekonomi antara kedua negara.

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, telah bertemu dengan delegasi pebisnis Korea Selatan dari Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 28 April 2024 pukul 11.15 WIB. Pertemuan ini menandai upaya peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan, khususnya dalam menarik investasi dari perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan.
Sebanyak 19 pebisnis Korea Selatan hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk perwakilan dari perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Hyundai dan Lotte Group. Sebelum pertemuan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan, "Kita berbicara tentang Lotte, Hyundai, dan seterusnya." Pertemuan ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan CEO Indonesia Investment Authority (INA), Rosan Roeslani.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Korea Selatan. Kehadiran perwakilan dari perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan menandakan potensi investasi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pemerintah Indonesia berharap pertemuan ini akan menghasilkan kesepakatan konkret yang akan menguntungkan kedua negara.
Potensi Investasi dan Kerjasama Ekonomi
Federation of Korean Industries (FKI), organisasi yang menaungi delegasi pebisnis Korea Selatan, didirikan pada tahun 1961 dan telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. FKI memiliki 420 anggota, termasuk perusahaan-perusahaan besar seperti GS Corporation, Samsung Electronics, Kumho Industrial, Korean Airlines, Hanwha Corporation, Hyundai Motor, Daelim Industrial, LG, POSCO, dan Doosan Construction, serta perusahaan asing dan organisasi lainnya.
FKI memiliki komitmen untuk mempercepat transformasi ekonomi dengan menumbuhkan semangat kewirausahaan, memimpin industri masa depan, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas. Dengan prinsip 'Melayani Bangsa melalui Bisnis', FKI bertujuan untuk memperluas dialog dengan masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial, dan memperkuat kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan mitra global.
Berbagai sektor bisnis tercakup dalam keanggotaan FKI, termasuk manufaktur (38,1 persen), perdagangan grosir dan eceran (8,6 persen), jasa bisnis (6,4 persen), transportasi (3,6 persen), dan elektronik dan gas (1,9 persen). Keragaman sektor ini menunjukkan potensi investasi yang luas di berbagai bidang ekonomi Indonesia.
Harapan Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia berharap pertemuan ini akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan konkret yang akan mendorong investasi Korea Selatan di Indonesia. Investasi tersebut diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kerjasama ekonomi yang kuat antara Indonesia dan Korea Selatan akan saling menguntungkan kedua negara.
Pertemuan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan. Pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investor asing, termasuk dari Korea Selatan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan berbagai potensi yang ditawarkan Indonesia, seperti pasar domestik yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, diharapkan kerjasama ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan Korea Selatan.
Melalui pertemuan ini, diharapkan terjalin kerjasama yang lebih erat antara Indonesia dan Korea Selatan, sehingga dapat menciptakan peluang-peluang baru bagi kedua negara di masa depan.