Nusron Wahid: Makna Sejati 17 Agustus Adalah Persatuan, Respons Absennya Megawati di Istana
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyoroti makna persatuan 17 Agustus setelah ketidakhadiran Megawati Soekarnoputri di Upacara Istana. Apa pesannya?

Jakarta, 17 Agustus - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menjadi momen sakral yang diwarnai semangat kebersamaan dan persatuan. Tahun ini, nuansa tersebut kembali ditekankan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid.
Pernyataan Nusron Wahid disampaikan saat dimintai tanggapannya mengenai ketidakhadiran Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Ia menegaskan bahwa 17 Agustus adalah hari yang penuh dengan nuansa persatuan dan kebersamaan.
Nusron menambahkan, jika ada pihak atau tokoh tertentu yang belum bisa hadir, ia berharap mereka dapat bergabung di masa mendatang. Pernyataan ini disampaikan Nusron Wahid kepada awak media sebelum Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka pada Minggu sore, menyoroti pentingnya kebersamaan nasional.
Makna Persatuan dalam Perayaan Kemerdekaan
Di Istana Merdeka, perayaan HUT Kemerdekaan RI dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Presiden-Presiden pendahulu Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai Presiden ke-8, memenuhi undangan Istana untuk mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi secara langsung. Kehadiran mereka menunjukkan soliditas kepemimpinan nasional.
Para mantan pemimpin negara yang hadir antara lain Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 Joko Widodo. Selain itu, hadir pula Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono, serta Wapres ke-13 KH Ma'ruf Amin. Kehadiran mereka memperkuat pesan persatuan yang diusung oleh pemerintah.
Nusron Wahid menekankan bahwa semangat persatuan harus menjadi inti dari setiap perayaan kemerdekaan. Momen 17 Agustus adalah waktu untuk merayakan kebersamaan sebagai bangsa, melampaui perbedaan pandangan atau afiliasi politik. Pesan ini menjadi relevan di tengah dinamika politik nasional.
Alasan dan Kehadiran Megawati di Agenda Lain
Meskipun diundang secara resmi oleh Istana untuk mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi, Megawati Soekarnoputri memilih untuk tidak hadir. Presiden ke-5 RI tersebut justru memimpin upacara HUT RI bersama jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan di lokasi terpisah.
Namun, Megawati tidak sepenuhnya absen dari rangkaian acara kenegaraan di Istana Merdeka. Ia, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), hadir saat acara pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang telah menuntaskan tugasnya. Kehadiran ini menunjukkan fokusnya pada aspek lain dari perayaan.
Puan Maharani, Ketua DPR RI, menjelaskan bahwa Megawati memiliki perhatian khusus terhadap Paskibraka. Menurut Puan, Megawati sangat peduli karena beliau sendiri merupakan purna-Paskibraka. Hal ini menunjukkan ikatan emosional dan komitmennya terhadap pembinaan generasi muda yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
Peran Paskibraka dan Pentingnya Nilai Pancasila
Puan Maharani juga menambahkan bahwa Megawati sangat 'concern' dan berkeinginan agar Paskibraka bisa menjadi wadah yang betul-betul menjadi contoh. Paskibraka diharapkan dapat menghormati, menjalankan, dan melakukan semua hal terkait Pancasila, khususnya di hari yang bermakna ini. Ini menunjukkan peran strategis Paskibraka dalam menjaga ideologi bangsa.
Puan kemudian menilai bahwa Paskibraka tahun ini sukses menjalankan tugasnya dengan baik. “Alhamdulillah, Paskibraka sukses, baik, dan berjalan sangat lancar,” sambung Puan. Keberhasilan Paskibraka dalam menjalankan tugasnya menjadi simbol keberhasilan penyelenggaraan upacara kenegaraan.
Peran Paskibraka sebagai representasi pemuda yang menjunjung tinggi Pancasila sangat penting. Mereka bukan hanya pengibar bendera, tetapi juga teladan bagi generasi muda dalam menghayati nilai-nilai luhur bangsa. Keberhasilan mereka menjadi cerminan dari semangat persatuan dan dedikasi pada negara.