Nyepi: Refleksi Perbaikan Diri dan Harmoni Berbangsa
Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa, mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk merefleksikan Hari Raya Nyepi sebagai momentum perbaikan diri dan memperkuat harmoni antarumat beragama dalam membangun Indonesia.

Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa, menyatakan bahwa Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu mengajarkan pentingnya introspeksi dan perbaikan diri. Pernyataan ini disampaikannya di Jakarta pada Jumat, 21 Maret, melalui keterangan tertulis. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai Nyepi, bukan hanya bagi umat Hindu, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Neng Eem menjelaskan bahwa kesalahan dan kekurangan kerap terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, semangat perbaikan diri yang diajarkan dalam Nyepi menjadi sangat relevan. Ia berharap, dengan terus berbenah, Indonesia dapat mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 dan mampu bersaing di kancah internasional. "Sebagai bangsa, kita perlu selalu berbenah melakukan perbaikan dari sebelumnya. Kalau perbaikan itu bisa senantiasa kita laksanakan, niscaya kita percaya bahwa pada saat Indonesia emas tahun 2045, kita mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia," ujarnya.
Lebih lanjut, Neng Eem juga menyampaikan pandangannya tentang perayaan Nyepi. Awalnya, ia mengira perayaan Nyepi hanya dapat dilakukan pada hari Nyepi itu sendiri, dengan berbagai pantangan yang menyertainya, seperti puasa 24 jam dan tidak menyalakan listrik dan api. Namun, setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, ia memahami bahwa perayaan Nyepi dapat dilakukan sebelum atau sesudah hari Nyepi.
Makna Nyepi bagi Kehidupan Berbangsa
Neng Eem menekankan pentingnya refleksi Hari Raya Nyepi sebagai pengingat akan nilai-nilai kebaikan dan kedamaian yang diajarkan oleh berbagai agama. Ia meyakini bahwa jika nilai-nilai tersebut diimplementasikan secara konsisten, Indonesia akan menjadi negara yang maju dan damai. Menurutnya, Hari Raya Nyepi, seperti hari raya agama lainnya, mengajarkan pentingnya koreksi diri dan perbaikan atas kesalahan yang telah dilakukan. "Semua kita bisa bersalah, semua kita bisa berbuat dosa. Seperti agama lainnya, maka Hari Raya Nyepi juga mengajarkan kepada kita untuk melakukan koreksi atas apa yang sudah dilakukan, untuk kemudian melakukan perbaikan," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa semangat refleksi dan perbaikan diri yang terkandung dalam Nyepi sejalan dengan upaya membangun bangsa yang lebih baik. Dengan saling menghargai dan memahami perbedaan, Indonesia dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan yang lebih kuat. Hal ini penting dalam menghadapi berbagai tantangan dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Lebih jauh lagi, Neng Eem berharap agar perayaan Nyepi dapat terus dilestarikan dan dirayakan sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Perayaan ini tidak hanya penting bagi umat Hindu, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia sebagai momentum untuk merefleksikan diri dan memperkuat persatuan.
Toleransi dan Harmoni Antar Umat Beragama
Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang Hari Raya Nyepi, Neng Eem berharap masyarakat Indonesia dapat semakin menghargai keragaman budaya dan agama. Ia menekankan pentingnya toleransi dan saling menghormati antarumat beragama sebagai fondasi pembangunan bangsa yang kuat dan damai. Dengan demikian, semangat persatuan dan kesatuan dapat terwujud dengan lebih nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami makna di balik perayaan Nyepi, Neng Eem mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengambil hikmah dari perayaan tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga Indonesia dapat terus maju dan berkembang dengan dilandasi nilai-nilai kebaikan dan kedamaian.
Pernyataan Neng Eem ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat luas tentang Hari Raya Nyepi dan mendorong terciptanya harmoni antarumat beragama di Indonesia.
Semoga ke depannya, perayaan Nyepi dapat terus dirayakan dan menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.