Wapres Gibran Rakabuming Raka Akan Hadir di Upacara Tawur Agung Nyepi di Prambanan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan menghadiri Upacara Tawur Agung Kesanga rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 di Candi Prambanan pada 28 Maret 2025.

Sleman, 27 Maret 2025 (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka akan menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga, rangkaian peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 di pelataran Candi Prambanan pada Jumat, 28 Maret 2025. Kehadiran Wapres ini telah dikonfirmasi setelah adanya koordinasi antara pihak pusat dan daerah. Upacara Tawur Agung ini menjadi salah satu rangkaian penting dalam perayaan Nyepi tahun ini.
Ketua Umum Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947, Gede Narayana, menjelaskan bahwa rangkaian upacara Tawur Agung akan dibagi menjadi dua acara utama. Acara seremonial pada pagi hari akan dihadiri oleh Wapres, Menteri Agama, Gubernur DIY, Gubernur Jawa Tengah, dan pejabat lainnya. Acara ini akan diisi dengan arahan, sambutan, dan pertunjukan seni. Sementara itu, upacara inti persembahyangan bagi umat Hindu akan berlangsung pada siang hari di pelataran Candi Prambanan.
Upacara persembahyangan ini dipimpin oleh pandita Hindu dan diikuti oleh umat Hindu sebagai persiapan untuk menjalankan Catur Brata Penyepian. Tema Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 adalah "Manawa Sewa Madhawa Sewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Harmonisasi dalam Moderasi Beragama di Era Teknologi", menunjukkan pentingnya refleksi diri dan keselarasan dengan alam semesta.
Rangkaian Upacara Tawur Agung dan Hari Suci Nyepi
Upacara Tawur Agung Kesanga merupakan bagian dari rangkaian panjang perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947. Rangkaian kegiatan ini meliputi berbagai upacara adat dan ritual keagamaan yang bertujuan untuk menyucikan diri dan mempersiapkan diri untuk memasuki masa Catur Brata Penyepian. Selain Tawur Agung, terdapat beberapa kegiatan lain seperti Matur Piuning, Melasti, Saka Yoga, dan masih banyak lagi yang telah dilaksanakan sebelum puncak perayaan Nyepi.
Gede Narayana menambahkan bahwa perayaan Nyepi tahun ini terdiri dari 14 kegiatan yang tersebar mulai Januari hingga April 2025. Puncak perayaan akan ditutup dengan Dharmasanti Nasional pada 26 April 2025 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Perayaan Nyepi tidak hanya dilihat sebagai ritual keagamaan semata, tetapi juga sebagai momentum refleksi diri, harmoni dengan alam, dan sesama.
Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Wisnu Bawa Tenaya, menjelaskan lebih lanjut makna Hari Suci Nyepi. Beliau menekankan bahwa Nyepi merupakan bentuk peringatan diri untuk melaksanakan kebajikan bagi alam semesta. Kegiatan seperti Makerti Ayuning Segara (pembersihan pantai) dan Wana Kerti (pembersihan gunung) menjadi simbol menjaga keseimbangan alam dan harmoni antara manusia dan lingkungan.
Wisnu Bawa Tenaya juga menjelaskan makna Catur Brata Penyepian, yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang), dan Amati Lelungan (tidak bepergian). Hal ini merupakan bentuk perenungan diri atau introspeksi (mulat sarira) atas apa yang telah dilakukan selama setahun terakhir.
Makna Nyepi di Era Modern
Di era modern seperti saat ini, makna Hari Suci Nyepi tetap relevan dan penting. Perayaan Nyepi bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momentum untuk merefleksikan diri, membersihkan diri secara lahir dan batin, serta mengharmonisasikan diri dengan alam dan sesama. Kehadiran Wakil Presiden dalam upacara Tawur Agung menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya dan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam perayaan Nyepi.
Dengan tema "Manawa Sewa Madhawa Sewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Harmonisasi dalam Moderasi Beragama di Era Teknologi", perayaan Nyepi tahun ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi terciptanya kehidupan yang lebih harmonis dan seimbang di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Semoga perayaan Nyepi tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan membawa kedamaian bagi seluruh umat Hindu dan Indonesia.
- Matur Piuning (14 Januari 2025)
- Melasti Ngobaran (14 Maret 2025)
- Saka Yoga (16 Maret 2025)
- Makerti Ayu Ning Segara (22 Maret 2025)
- Melasti Parangkusumo (23 Maret 2025)
- Atur Piuning dan Mendak Tirta Tuk Pitu (27 Maret 2025)
- Tawur Agung Kesanga (28 Maret 2025)
- Pangrupukan (28 Maret 2025)
- Catur Brata Penyepian (29 Maret 2025)
- Ngembak Geni (30 Maret 2025)
- Pawai Budaya (17 April 2025)
- Dharma Santi (19 April 2025)