OJK dan Pemkab Banyuwangi Luncurkan Program Literasi Keuangan Nasional untuk Pelajar
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember berkolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi dan Bank Jatim meluncurkan program literasi keuangan nasional untuk pelajar di Banyuwangi, dengan target pembukaan rekening bagi seribu siswa.

Banyuwangi, 2 Mei 2024 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Pemkab Banyuwangi, dan Bank Jatim secara resmi meluncurkan Bulan Literasi Keuangan Nasional. Peluncuran yang berpusat di SDN Kepatihan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini menandai langkah awal program edukasi keuangan bagi pelajar di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan menabung dan pengelolaan keuangan yang baik sejak dini.
Kepala OJK Jember, Muhammad Mufid, menjelaskan bahwa Banyuwangi menjadi pilot project program ini. "Kick off dari Banyuwangi ini menjadi yang pertama kali, untuk selanjutnya ke daerah lainnya se-Indonesia," ujarnya. Program ini tidak hanya sebatas edukasi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi seribu siswa untuk membuka rekening Bank Jatim sebagai langkah awal menabung.
Langkah ini dinilai sangat penting mengingat literasi keuangan merupakan bekal penting bagi masa depan. Dengan memahami pengelolaan keuangan sejak usia muda, pelajar diharapkan mampu menghindari perilaku konsumtif dan membuat perencanaan keuangan yang lebih baik. Program ini juga diharapkan dapat mencegah pelajar terjerat masalah keuangan seperti judi daring.
Literasi Keuangan untuk Pelajar Banyuwangi: Menabung dan Mengelola Keuangan dengan Bijak
Program literasi keuangan ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang pengelolaan keuangan kepada para pelajar. Tidak hanya sekedar menabung, program ini juga akan mengajarkan bagaimana menggunakan uang secara efektif dan bijaksana. Para siswa akan mendapatkan pendampingan dan workshop untuk memperdalam pengetahuan mereka.
Muhammad Mufid menambahkan bahwa program ini tidak hanya terbatas pada pelajar. "Nantinya program Literasi keuangan juga akan menyasar berbagai unsur masyarakat seperti komunitas pariwisata, UKM, ibu rumah tangga dan lainnya," tambahnya. Hal ini menunjukkan komitmen OJK untuk meningkatkan literasi keuangan di semua lapisan masyarakat Banyuwangi.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk guru dan orang tua, juga akan menjadi kunci keberhasilan program ini. OJK berencana untuk memberikan dukungan literasi keuangan kepada guru dan orang tua agar mereka dapat berperan aktif dalam membimbing anak-anak dalam mengelola keuangan.
Dukungan Pemkab Banyuwangi dan Apresiasi atas Kolaborasi
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif OJK dan Bank Jatim dalam menyelenggarakan program ini. Ia menekankan pentingnya literasi keuangan sebagai bagian integral dari pendidikan untuk mempersiapkan generasi muda Banyuwangi menghadapi masa depan.
"Literasi keuangan menjadi bagian pendidikan yang penting untuk bekal masa depan anak, dan ini juga menjadi bentuk nyata pentingnya kolaborasi dan keterlibatan banyak pihak dalam dunia pendidikan termasuk lembaga keuangan dan perbankan," kata Ipuk. Ia berharap program ini dapat membentuk kebiasaan menabung dan pengelolaan keuangan yang bijak sejak dini.
Lebih lanjut, Ipuk menjelaskan bahwa program ini diharapkan dapat membantu pelajar menghindari perilaku konsumtif dan membuat perencanaan keuangan yang lebih baik. "Dengan mengenal literasi keuangan, anak-anak mulai dibiasakan merencanakan masa depan finansial yang lebih baik, mereka juga bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan pengelolaan keuangan yang saat ini marak terjadi seperti judi daring dan lainnya," jelasnya.
Program literasi keuangan ini merupakan contoh nyata kolaborasi yang efektif antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan perbankan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan edukasi keuangan sejak dini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat memiliki fondasi yang kuat dalam mengelola keuangan mereka di masa depan.