OJK Lantik CFO sebagai Duta Literasi Keuangan Nasional
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjuk Chief Financial Officer (CFO) sebagai duta literasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang pengelolaan keuangan yang baik dan mencegah penipuan finansial.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi melantik para chief financial officer (CFO) sebagai duta literasi keuangan. Langkah ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang pengelolaan keuangan yang bijak.
Pelantikan tersebut dilakukan di Jakarta pada Selasa, 21 November 2023. OJK berharap para CFO, sebagai tokoh berpengaruh di dunia bisnis, dapat memperluas jangkauan edukasi keuangan ke berbagai lapisan masyarakat. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi atau Kiki, menekankan pentingnya literasi keuangan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional dan melindungi masyarakat dari praktik keuangan ilegal.
"Literasi keuangan sangat penting, baik untuk individu maupun ekonomi nasional," ujar Kiki. "Masyarakat perlu memahami sistem keuangan dan cara mengelola uang dengan bijak." Ia menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk melindungi masyarakat dari berbagai modus penipuan dan penawaran aktivitas keuangan ilegal.
Para CFO terpilih akan berperan sebagai jembatan antara OJK dan masyarakat. Mereka akan menyebarkan edukasi keuangan kepada karyawan, keluarga, dan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan gerakan global peningkatan literasi dan perlindungan konsumen yang saat ini sedang digalakkan.
President CFO Club Indonesia, Yuanita Rohali, mengapresiasi langkah OJK ini. Ia menyebut dukungan OJK luar biasa dan menunjukkan komitmen nyata dalam memperluas edukasi keuangan. Para CFO akan mengikuti training of trainer (ToT) untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menyampaikan edukasi keuangan secara efektif.
Lebih dari 100 anggota CFO Club Indonesia mengikuti ToT ini. Mereka akan dilatih untuk menjadi duta literasi keuangan yang andal. Materi pelatihan meliputi kewaspadaan terhadap entitas ilegal, panduan edukasi keuangan berdasarkan segmen audiens, implementasi edukasi keuangan, dan teknik komunikasi efektif dalam perencanaan keuangan. Para narasumber berasal dari PT Pegadaian dan certified financial planner.
Sebagai bagian dari program ini, OJK juga menyediakan booth Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), Learning Management System Edukasi Keuangan, dan booth PUJK. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan infrastruktur literasi dan inklusi keuangan kepada peserta.
Dengan melibatkan para CFO, OJK berharap Gencarkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan menciptakan dampak berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Yuanita mengajak seluruh CFO untuk mengintegrasikan program literasi keuangan ke dalam kegiatan perusahaan, menjadikan edukasi keuangan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.