OJK Kalteng Edukasi Publik Hindari YOLO, FOMO, dan FOPO
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah gencar melakukan edukasi keuangan untuk mencegah masyarakat terjebak gaya hidup konsumtif YOLO, FOMO, dan FOPO serta investasi ilegal.

OJK Kalteng Edukasi Publik Hindari YOLO, FOMO, dan FOPO
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah gencar melakukan edukasi keuangan sejak awal tahun 2025. Tujuannya? Mencegah masyarakat terjebak dalam gaya hidup konsumtif dan investasi ilegal yang dipicu oleh YOLO, FOMO, dan FOPO.
Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, menjelaskan bahwa edukasi ini mencakup pengenalan OJK dan bahaya fenomena YOLO, FOMO, dan FOPO. "Dalam rangkaian kegiatan edukasi, kami sampaikan materi tentang pengenalan OJK, serta kewaspadaan terhadap YOLO, FOMO dan FOPO agar masyarakat tidak terjebak aktivitas keuangan ilegal," ujarnya di Palangka Raya, Jumat (1 Januari 2025).
Primandanu menjelaskan YOLO (You Only Live Once) sebagai gaya hidup berfokus pada kepuasan diri saat ini. FOMO (Fear of Missing Out) menggambarkan rasa takut ketinggalan tren. Sedangkan FOPO (Fear of Other People’s Opinions) adalah rasa takut akan penilaian orang lain terhadap keputusan keuangan kita.
Edukasi keuangan ini, yang melibatkan lembaga jasa keuangan lainnya, bertujuan meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Harapannya, masyarakat dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak.
OJK tidak hanya fokus pada perbankan. "Tak hanya perbankan, kami juga melibatkan pihak lain, salah satunya seperti PT Bursa Efek Indonesia untuk menyampaikan materi mengenai pengenalan pasar modal," tambah Primandanu. Materi edukasi juga mencakup produk dan layanan jasa keuangan, termasuk produk pinjaman.
Sasaran edukasi pun beragam, mulai dari guru, camat, kepala desa, hingga pelaku UMKM di beberapa kabupaten Kalimantan Tengah. Pada Januari 2025, program edukasi ini telah menjangkau berbagai kalangan tersebut.
Dengan edukasi yang komprehensif ini, OJK Kalteng berupaya melindungi masyarakat dari risiko finansial yang diakibatkan oleh tren gaya hidup konsumtif dan investasi ilegal. Peningkatan literasi keuangan diharapkan mampu membuat masyarakat lebih cerdas dalam mengelola keuangan pribadi dan bisnis.