OKU Bentuk Tim Pengawas Hewan Kurban Jelang Idul Adha, Cegah Penyakit Menular!
Dinas Pertanian OKU membentuk tim pengawas untuk memastikan kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1446 H, guna mencegah penyebaran penyakit seperti PMK, LSD, dan lato-lato.

Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, bergerak cepat membentuk tim pengawas hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Langkah ini diambil untuk memastikan kesehatan hewan ternak yang diperjualbelikan di wilayah setempat, guna mencegah penyebaran penyakit dan menjamin keamanan pangan bagi masyarakat.
Pembentukan tim pengawas ini diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian OKU, Husmin, melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ermuni Saurimin, di Baturaja pada Kamis lalu. Tim ini memiliki tugas penting dalam mengawasi kesehatan hewan kurban, mulai dari tahap pra-penyembelihan hingga pasca-pemotongan.
"Tim pengawasan dan pengendalian hewan kurban dibentuk untuk memastikan kesehatan hewan sebelum dilakukan penyembelihan hingga pasca pemotongan," jelas Ermuni Saurimin. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melindungi masyarakat dari potensi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi daging kurban.
Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban di OKU
Tim pengawas akan melakukan pengawasan ketat di berbagai lokasi penjualan hewan kurban. Mereka tidak hanya memeriksa kesehatan hewan, tetapi juga memberikan edukasi kepada para pedagang tentang pentingnya menjaga kebersihan kandang dan pakan ternak. Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah penyakit yang sering menyerang hewan ternak.
Pengawasan meliputi pemeriksaan kesehatan hewan sejak berada di kandang, proses penyembelihan, hingga pemeriksaan kondisi daging dan jeroan pasca-penyembelihan. Semua dilakukan untuk memastikan kelayakan daging kurban untuk dikonsumsi masyarakat. "Kita cek kesehatan sejak hewan di kandang, penyembelihan sampai pasca penyembelihan dengan melihat kondisi daging dan jeroannya apakah layak dikonsumsi masyarakat," tegas Ermuni.
Untuk memastikan keakuratan pemeriksaan, tim pengawas melibatkan tenaga dokter hewan yang berkompeten. Para dokter hewan ini akan memeriksa hewan kurban untuk mendeteksi berbagai penyakit, sebelum hewan tersebut disembelih dan didistribusikan kepada masyarakat. Hal ini merupakan upaya preventif untuk mencegah penyebaran penyakit.
Antisipasi Penyakit Menular Hewan
Pengawasan hewan kurban di OKU juga dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap penyebaran penyakit menular hewan, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), penyakit LSD (Lumpy Skin Disease), dan lato-lato. Ketiga penyakit ini masih ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan.
Selain itu, pengawasan juga difokuskan pada pasar-pasar hewan untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak yang berpenyakit dari luar daerah. Tim pengawas akan melakukan pemeriksaan ketat terhadap hewan yang masuk ke Kabupaten OKU untuk mencegah penyebaran penyakit dari luar.
Meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus penyakit hewan di OKU, upaya antisipasi tetap dianggap penting. "Sejauh ini di OKU belum ditemukan adanya kasus penyakit hewan. Namun meskipun demikian upaya antisipasi perlu dilakukan sedini mungkin," pungkas Ermuni Saurimin. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan.
Dengan adanya tim pengawas ini, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan aman dan tenang, tanpa khawatir akan ancaman penyakit yang berasal dari hewan kurban. Pemerintah Kabupaten OKU berkomitmen untuk terus berupaya menjaga kesehatan hewan ternak dan keamanan pangan bagi seluruh warganya.