Okupansi Hotel Bukittinggi Melonjak Jelang Lebaran: Capai 60 Persen!
Okupansi hotel di Bukittinggi meningkat signifikan jelang Lebaran 1446 H, mencapai 60 persen, didorong oleh perantau dan wisatawan yang tertarik dengan keindahan kota wisata ini.

Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan tingkat hunian hotel menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H. Peningkatan ini disebabkan oleh dua faktor utama: tingginya angka pemudik yang pulang kampung dan daya tarik Bukittinggi sebagai destinasi wisata favorit. General Manager Hotel Santika, Alik Hidayat, mengungkapkan optimismenya terkait lonjakan okupansi ini, yang diperkirakan akan mencapai 100 persen pada puncak libur Lebaran.
"Kami optimis okupansinya akan naik signifikan seperti tahun-tahun sebelumnya baik libur lebaran atau tahun baru. Kota Bukittinggi adalah tujuan utama wisatawan Sumbar," ungkap Alik Hidayat dalam keterangannya pada Kamis, 28 Maret 2024.
Data menunjukkan bahwa hingga saat ini, 60 persen kamar di Hotel Santika telah dipesan. Mayoritas pemesan berasal dari Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru. Hotel Santika sendiri telah menyiapkan 130 unit kamar untuk memenuhi permintaan yang diprediksi akan terus meningkat.
Lonjakan Okupansi dan Antisipasi Hotel
Alik Hidayat menambahkan bahwa tingginya okupansi diperkirakan akan berlangsung hingga sepuluh hari setelah Lebaran. Pihak hotel mengarahkan calon pengunjung untuk melakukan pemesanan melalui situs resmi hotel agar lebih mudah dan mendapatkan harga yang lebih kompetitif. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa akan ada kenaikan harga pada puncak musim liburan Lebaran.
Optimisme tersebut juga didorong oleh libur panjang yang meliputi Idul Fitri, Nyepi, dan cuti bersama hingga 7 April 2025. Selain itu, kondisi cuaca di Bukittinggi saat ini sangat mendukung kunjungan wisatawan, berbeda dengan tahun sebelumnya yang terdampak bencana banjir lahar dingin.
"Selain itu faktor cuaca di Kota Bukittinggi saat ini sangat baik. Ini akan berpengaruh pada kunjungan wisatawan, berbeda dengan tahun sebelumnya karena adanya bencana banjir lahar dingin yang memutus akses jalan nasional," tambah Alik.
Pengalaman Pemudik: Bukti Peningkatan Pariwisata
Dion (45), seorang pemudik dari Jakarta yang memilih menginap di hotel bersama keluarganya, turut mengkonfirmasi peningkatan kunjungan wisata di Bukittinggi. Ia menjelaskan bahwa sebagian keluarganya menginap di hotel karena rumah sudah penuh. Selain itu, cuaca yang baik dan perbaikan infrastruktur di Bukittinggi menjadi alasan utama keluarganya memilih berlebaran di kampung halaman.
"Kebetulan pulang kampung dengan keluarga besar. Sebagian dari kami menginap di hotel karena rumah sudah penuh. Faktor cuaca bagus dan adanya perbaikan di sisi pembangunan di Bukittinggi menjadi alasan berlebaran di kampung halaman," jelas Dion.
Dion juga berharap agar pemerintah dapat mengendalikan masalah kemacetan yang sering terjadi di Bukittinggi, khususnya selama periode liburan Lebaran.
Peningkatan okupansi hotel di Bukittinggi ini menjadi indikator positif bagi sektor pariwisata daerah. Hal ini menunjukkan bahwa Bukittinggi tetap menjadi destinasi wisata yang diminati, baik oleh perantau maupun wisatawan domestik. Dengan pengelolaan yang baik, potensi pariwisata Bukittinggi dapat terus berkembang dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.