Okupansi Hotel Jakarta Capai 62% di Desember 2024: BPS
Badan Pusat Statistik DKI Jakarta melaporkan tingkat hunian kamar hotel bintang di Jakarta mencapai 62,05 persen pada Desember 2024, meningkat dari tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan sektor pariwisata dan perayaan Natal serta Tahun Baru.
Tingkat hunian kamar hotel bintang di Jakarta pada Desember 2024 mencapai angka yang cukup menggembirakan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, tingkat penghunian kamar (TPK) mencapai 62,05 persen, sedikit lebih tinggi dari angka 61,51 persen di bulan yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan tren positif bagi sektor perhotelan di Ibu Kota.
Tren Positif Sektor Pariwisata Jakarta
Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, menyatakan bahwa angka TPK 62,05 persen tergolong tinggi dalam lima tahun terakhir. Meskipun belum mencapai angka sebelum pandemi COVID-19 (78,79 persen pada Juli 2018 dan 69,84 persen pada Januari 2019), capaian ini tetap menjadi indikator positif pertumbuhan sektor jasa akomodasi di Jakarta. Peningkatan ini mencerminkan pemulihan ekonomi dan daya tarik wisata Jakarta yang semakin meningkat.
Faktor Penyebab Peningkatan
BPS DKI Jakarta mencatat bahwa peningkatan TPK hotel berbintang biasanya dipicu oleh banyaknya acara dan kegiatan nasional maupun internasional. Perayaan Natal dan Tahun Baru di bulan Desember lalu turut berkontribusi pada peningkatan angka ini. Hal ini menunjukkan pentingnya event-event besar dalam mendongkrak sektor pariwisata dan perhotelan.
Analisis Berdasarkan Klasifikasi Bintang
Data BPS juga menunjukkan tren yang beragam berdasarkan klasifikasi bintang hotel. Hotel bintang lima mengalami penurunan TPK sebesar 13,16 persen (year-on-year/y-o-y), sementara hotel bintang satu menunjukan peningkatan tertinggi sebesar 8,99 persen. Perbedaan ini menunjukan segmen pasar yang berbeda dan responnya terhadap kondisi ekonomi dan tren wisata.
Lama Menginap dan Profil Tamu
Rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Jakarta pada Desember 2024 adalah 1,63 hari, sedikit turun 0,03 hari dibandingkan Desember 2023, tetapi naik 0,02 hari dibanding bulan sebelumnya. Hotel bintang lima mencatatkan rata-rata lama menginap tertinggi (1,87 hari), sementara hotel bintang dua terendah (1,48 hari). Mayoritas tamu (91,10 persen) adalah warga negara Indonesia, sisanya (8,90 persen) tamu asing.
Preferensi Tamu Lokal dan Asing
Tamu Indonesia lebih banyak menginap di hotel bintang tiga (43,81 persen) dan bintang empat (27,33 persen). Sementara itu, tamu asing lebih memilih hotel bintang lima (42,44 persen), diikuti hotel bintang empat (33,56 persen) dan bintang tiga (20,73 persen). Perbedaan preferensi ini menunjukkan perbedaan segmentasi pasar antara wisatawan domestik dan mancanegara.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan tren positif pada tingkat hunian hotel di Jakarta pada Desember 2024. Peningkatan TPK, meskipun belum mencapai level pra-pandemi, mencerminkan pemulihan sektor pariwisata dan perhotelan. Analisis lebih lanjut mengenai preferensi tamu dan klasifikasi hotel dapat memberikan wawasan berharga bagi pengembangan strategi bisnis di sektor ini.