Ormas Kotim Bagi Takjil, Syukuri Pengesahan UU TNI
Berbagai organisasi masyarakat di Kotim menggelar bagi takjil gratis sebagai bentuk dukungan dan rasa syukur atas pengesahan revisi UU TNI, di tengah aksi penolakan di daerah lain.

Sampit, Kalimantan Tengah, 27 Maret 2024 - Di tengah gelombang penolakan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di berbagai daerah, sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, justru menggelar aksi bagi takjil gratis sebagai wujud syukur dan dukungan. Aksi ini melibatkan beberapa ormas, berlangsung di depan Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 1015/Sampit, dan membagikan ratusan paket takjil kepada masyarakat.
Inisiatif ini digagas oleh Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Kotim, bersama Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad), Komunitas Pemuda Ketapang Sampit, dan Gerakan Masyarakat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kotim. Mereka membentangkan spanduk dukungan terhadap UU TNI yang baru disahkan DPR RI, menunjukkan sikap yang kontras terhadap demonstrasi yang terjadi di tempat lain.
Menurut Jani, pengurus FKPPI Kotim, kegiatan bagi takjil ini merupakan bentuk rasa syukur dan dukungan terhadap pengesahan UU TNI. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas nasional dan menolak upaya-upaya yang dapat melemahkan TNI. Aksi ini juga dimaknai sebagai momentum kebersamaan di bulan Ramadhan, mempererat tali silaturahmi antar berbagai elemen masyarakat di Kotim, terlepas dari perbedaan suku, ras, dan agama.
Dukungan Ormas Kotim terhadap UU TNI
Para pengurus ormas tersebut menyampaikan dukungan penuh terhadap pengesahan UU TNI. Mereka melihat revisi UU ini sebagai langkah penting untuk memperkuat TNI dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas negara. Dengan aksi bagi takjil ini, mereka ingin menyampaikan pesan yang berbeda dari aksi demonstrasi yang terjadi di sejumlah daerah.
Jani menambahkan bahwa sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya masyarakat memberikan dukungan dan rasa syukur atas pengesahan UU TNI, daripada melakukan aksi demonstrasi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum dan aktivitas masyarakat lainnya. Ia berharap masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya di Kotim, dapat menerima dan memahami keberadaan UU TNI yang baru.
Kegiatan berbagi takjil ini juga menjadi bukti nyata komitmen ormas-ormas di Kotim untuk menjaga kondusifitas daerah dan mendukung langkah pemerintah dalam memperkuat pertahanan negara. Mereka menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan.
Ramadhan sebagai Momentum Kebersamaan
Momentum Ramadhan dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mempererat persatuan dan kesatuan. Aksi bagi takjil ini tidak hanya sekadar berbagi makanan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan solidaritas antar berbagai elemen masyarakat di Kotim. Meskipun berbeda latar belakang, mereka tetap bersatu dalam mendukung pengesahan UU TNI.
Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa dukungan terhadap UU TNI tidak hanya datang dari kalangan tertentu, tetapi juga dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk ormas-ormas di daerah. Hal ini menunjukkan adanya dukungan luas terhadap upaya pemerintah dalam memperkuat pertahanan dan keamanan negara.
Dengan adanya dukungan dari berbagai ormas di Kotim ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan suasana kondusif dan harmonis di tengah masyarakat, khususnya dalam menyikapi pengesahan UU TNI.
Meskipun terdapat perbedaan pandangan terkait UU TNI di berbagai daerah, aksi bagi takjil di Kotim ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap UU tersebut juga datang dari berbagai elemen masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas dan persatuan bangsa.
Kesimpulan
Aksi bagi takjil gratis yang dilakukan oleh sejumlah ormas di Kotim menjadi cerminan dukungan terhadap pengesahan UU TNI. Di tengah aksi penolakan di tempat lain, langkah ini menunjukkan adanya beragam perspektif dan respon dari masyarakat terhadap isu tersebut. Kegiatan ini juga berhasil mempererat tali silaturahmi antar masyarakat di Kotim di bulan Ramadhan.