Oso Hanura: Tak Mau Atur Kepala Daerah Terpilih, Fokus pada Pembangunan Daerah
Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (Oso), menyatakan tidak akan mengatur kepala daerah yang diusung partainya, memberikan kepercayaan penuh pada pemimpin daerah untuk membangun daerahnya masing-masing.

Jakarta, 1 Maret 2025 - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (Oso), menyatakan tidak akan ikut campur dalam mengatur langkah para kepala daerah terpilih yang diusung partainya. Pernyataan ini disampaikan Oso usai acara silaturahim dan buka bersama para kepala daerah di Jakarta, Sabtu (1/3). Hal ini disampaikannya menanggapi pertanyaan mengenai pesan-pesan yang akan disampaikan kepada kepala daerah yang baru dilantik tersebut.
Oso menegaskan, "Saya belum pantas berpesan kepada mereka karena mereka yang lebih dalam mengetahui tentang daerahnya masing-masing." Ia menekankan pentingnya memberikan ruang bagi para kepala daerah untuk berinovasi dan mengembangkan daerahnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setempat. Keputusan Oso ini didasari oleh keyakinan bahwa para kepala daerah terpilih lebih memahami aspirasi dan kebutuhan masyarakat di daerahnya.
Meskipun demikian, Oso mengakui bahwa jika Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan untuk membangun Indonesia dari tingkat daerah, maka para kepala daerah tersebut perlu memperkuat otonomi daerah dan menjalankan arahan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Oso terhadap arahan Presiden dan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan nasional.
Dukungan Rakyat dan Harapan Perubahan
Oso menjelaskan bahwa kemenangan para kepala daerah yang diusung Hanura didasari oleh dukungan kuat dari masyarakat di daerah masing-masing. Dukungan tersebut, menurut Oso, merupakan cerminan harapan masyarakat akan perubahan, kemajuan, kemakmuran, dan kebahagiaan di bawah kepemimpinan yang baru. Oleh karena itu, Oso berharap para kepala daerah terpilih dapat memenuhi janji kampanye yang telah disampaikan kepada masyarakat.
Oso percaya para kepala daerah terpilih mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Menurutnya, mereka adalah para petarung yang telah melewati proses pemilihan yang kompetitif. "Mereka tak perlu diatur terlalu banyak mengenai langkah-langkahnya dalam membangun daerah," ujar Oso. Ia menambahkan, "Nanti apa yang mereka rencanakan malah bertentangan dengan keinginan daerah. Berikanlah kesempatan waktu mereka untuk melakukan manuver-manuver ekonomi, politik, sosial, dan budaya."
Oso menekankan pentingnya memberikan kepercayaan dan kebebasan kepada para kepala daerah untuk menjalankan visi dan misinya. Ia yakin bahwa dengan memberikan ruang yang cukup, para kepala daerah dapat lebih efektif dalam membangun daerahnya dan memenuhi harapan masyarakat.
Pelantikan dan Pendidikan Kepala Daerah
Sebagai informasi tambahan, Presiden Prabowo Subianto telah melantik secara serentak 961 kepala daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (20/2). Pelantikan tersebut meliputi gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil walikota terpilih. Setelah pelantikan, para kepala daerah juga mengikuti retret di Kompleks Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025 untuk menerima pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.
Retret tersebut bertujuan untuk membekali para kepala daerah dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugasnya. Pendidikan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para kepala daerah dalam memimpin dan membangun daerahnya. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun Indonesia.
Sikap Oso yang memberikan kepercayaan penuh kepada para kepala daerah terpilih ini menunjukkan komitmen Partai Hanura terhadap desentralisasi dan otonomi daerah. Hal ini juga sejalan dengan harapan masyarakat akan kepemimpinan yang responsif dan mampu membawa perubahan positif bagi daerahnya.