Pakar Indonesia Pimpin Kongres Internasional Stem Cell di Roma
Prof. dr. Deby Vinski memimpin kongres internasional stem cell di Roma, Italia, pada April 2025, menandai pengakuan internasional atas kontribusi Indonesia dalam kedokteran regeneratif.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, pakar kedokteran regeneratif asal Indonesia, akan memimpin kongres internasional tentang stem cell dan pengobatan regeneratif di Hotel NH Roma Villa Carpegna, Roma, Italia, pada 24-26 April 2025. Penunjukan ini merupakan pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Prof. Deby dalam pengembangan terapi sel punca secara global. Kongres ini penting karena akan mempertemukan para ilmuwan dan peneliti internasional untuk berkolaborasi dan membahas kemajuan teknologi sel punca dalam dunia medis, sekaligus mendorong pertumbuhan pariwisata kesehatan global. Prof. Deby berharap capaian ini menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam inovasi terapi sel punca.
Kongres internasional ini akan menjadi wadah pertemuan para ilmuwan, dokter, dan peneliti dari berbagai negara. Mereka akan berdiskusi dan berkolaborasi untuk membahas kemajuan teknologi sel punca dan aplikasinya dalam dunia medis. Acara ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan regenerative medicine di seluruh dunia.
Kepemimpinan Prof. Deby dalam kongres ini menunjukkan peran penting Indonesia di bidang kedokteran regeneratif. Hal ini juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kerja sama internasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi di bidang kesehatan.
Kepemimpinan Indonesia di Dunia Kedokteran Regeneratif
Prof. dr. Deby Vinski mengungkapkan rasa hormatnya atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin kongres bergengsi ini. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi global dalam pengembangan kedokteran regeneratif yang berkembang pesat. “Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk dipercaya memimpin kongres internasional ini. Dunia kedokteran regeneratif berkembang sangat pesat, dan kita tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi global adalah kunci,” kata Prof. Deby.
Dalam kongres tersebut, Prof. Deby akan memimpin berbagai sesi ilmiah dan panel diskusi. Ia juga akan membuka peluang kolaborasi global untuk mempercepat pengembangan regenerative medicine. Partisipasinya diharapkan dapat mendorong inovasi dan kemajuan di bidang ini.
Penunjukan Prof. Deby sebagai ketua kongres merupakan bentuk apresiasi internasional atas dedikasinya dalam riset dan inisiatif internasional di bidang kedokteran anti-aging dan regeneratif. Pengalaman dan keahliannya diakui secara global.
Celltech Stem Cell Centre, lembaga yang dipimpin Prof. Deby, turut hadir sebagai exhibitor utama. Lembaga ini dikenal sebagai “One Stop Stem Cell Therapy and Bio Bank Centre” pertama di Indonesia, hasil kolaborasi antara Swiss Biotech dan GMP International. Celltech juga ditunjuk sebagai Centre of Excellence se-Asia Pasifik oleh Becton Dickinson USA.
Celltech: Inovasi Terapi Sel Punca di Indonesia
Celltech berfokus pada terapi anti-aging, regeneratif, dan layanan berbasis genetik. Lembaga ini mengembangkan inovasi berbasis sel punca untuk berbagai kondisi degeneratif, didukung fasilitas berstandar internasional dan tim riset multidisiplin. Kemitraan dengan berbagai institusi riset dari Asia, Amerika Serikat, dan Eropa semakin memperkuat kapabilitas Celltech.
Dengan fasilitas dan kemitraan yang kuat, Celltech berkomitmen untuk memberikan layanan terapi sel punca berkualitas tinggi. Komitmen ini sejalan dengan visi Prof. Deby untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi dalam terapi sel punca dan teknologi kedokteran masa depan.
Keberhasilan Celltech dan kepemimpinan Prof. Deby dalam kongres internasional ini menunjukkan potensi Indonesia di bidang kedokteran regeneratif. Hal ini diharapkan dapat menarik investasi dan kolaborasi internasional lebih lanjut.
Sebagai Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM), Prof. Deby berharap kongres ini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pionir dalam inovasi terapi sel punca dan teknologi kedokteran masa depan. Kepemimpinannya menjadi bukti nyata kontribusi Indonesia di kancah internasional.