Pangdam IM Terima Empat Senjata Api Sisa Konflik dari Masyarakat Aceh Selatan
Masyarakat Aceh Selatan menyerahkan empat senjata api sisa konflik kepada Pangdam I/ Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, melalui Danrem 012/Teuku Umar, sebagai bukti keberhasilan pembinaan teritorial.

Banda Aceh, 5 Maret 2024 (ANTARA) - Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, Pangdam I/Iskandar Muda, menerima empat pucuk senjata api sisa konflik dari masyarakat Aceh Selatan. Penyerahan dilakukan melalui Komandan Korem (Danrem) 012/Teuku Umar, Kolonel Benny Rahadian, di Banda Aceh pada Rabu, 5 Maret 2024. Senjata-senjata tersebut ditemukan warga Desa Pulole Dua, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, saat berkebun dan diserahkan secara sukarela. Penyerahan ini merupakan hasil dari program pembinaan teritorial Yonif 115/Macan Leuser yang bertepatan dengan kunjungan kerja Danrem 012/TU ke lokasi rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Danrem 012/Teuku Umar, Kolonel Benny Rahadian, menjelaskan bahwa senjata api tersebut ditemukan warga saat berkebun. "Senjata yang kita serahkan ini diperoleh melalui kegiatan pembinaan teritorial yang dilakukan oleh Yonif 115/Macan Leuser dalam program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)," ungkap Kolonel Benny. Penyerahan empat pucuk senjata api dan dua magazen kosong ini menjadi bukti nyata keberhasilan Yonif 115/ML dalam membangun komunikasi dan kepercayaan dengan masyarakat Aceh Selatan.
Pangdam I/IM, Mayjen TNI Niko Fahrizal, memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan jajaran Korem 012/TU dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat. Ia menekankan pentingnya peningkatan pembinaan teritorial untuk memperkuat hubungan TNI dengan masyarakat, sehingga warga yang masih menyimpan senjata sisa konflik dapat menyerahkannya dengan sukarela.
Apresiasi dan Imbauan Pangdam I/IM
Mayjen TNI Niko Fahrizal menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran TNI di wilayah Kodam I/Iskandar Muda atas kerja kerasnya dalam membangun kepercayaan masyarakat. Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang masih menyimpan senjata api sisa konflik untuk menyerahkannya kepada pihak berwenang. "Kami mengajak siapa pun yang masih memiliki senjata api sisa konflik untuk mengikuti langkah serupa. Penyerahan senjata secara sukarela tidak hanya menunjukkan niat baik dalam mendukung perdamaian, tetapi juga mencegah potensi ancaman hukum dan bahaya penyalahgunaan senjata," tegas Pangdam IM.
Penyerahan empat pucuk senjata api ini menambah jumlah senjata yang telah diserahkan kepada Kodam I/Iskandar Muda selama kepemimpinan Mayjen TNI Niko Fahrizal menjadi 20 pucuk. Hal ini menunjukkan meningkatnya rasa simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap TNI, khususnya Kodam I/Iskandar Muda. Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai program unggulan pembinaan teritorial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh.
Program pembinaan teritorial yang dijalankan oleh Kodam I/Iskandar Muda terbukti efektif dalam membangun kepercayaan dan kerjasama dengan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan penyerahan senjata api sisa konflik secara sukarela oleh masyarakat. Keberhasilan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Pentingnya Pembinaan Teritorial
Pembinaan teritorial merupakan kunci keberhasilan dalam menciptakan perdamaian dan keamanan di Aceh. Melalui program ini, TNI dapat membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat, sehingga dapat mencegah terjadinya konflik dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Program rehabilitasi RTLH yang dijalankan oleh Yonif 115/Macan Leuser merupakan salah satu contoh nyata dari pembinaan teritorial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara TNI dan masyarakat, diharapkan dapat mencegah potensi ancaman yang dapat timbul dari senjata api sisa konflik. Penyerahan senjata api secara sukarela merupakan langkah yang tepat dalam mendukung perdamaian dan keamanan di Aceh. Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Aceh telah semakin percaya dan mendukung peran TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan yang humanis dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif dalam upaya menciptakan perdamaian dan keamanan. Semoga kerjasama yang baik antara TNI dan masyarakat Aceh dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Total senjata yang terkumpul selama kepemimpinan Mayjen TNI Niko Fahrizal mencapai 20 pucuk, menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap TNI. Hal ini juga menunjukkan keberhasilan program-program pembinaan teritorial yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Aceh.
Kesimpulan
Penyerahan senjata api sisa konflik oleh masyarakat Aceh Selatan merupakan bukti nyata keberhasilan pembinaan teritorial yang dilakukan oleh TNI. Hal ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan dan kerjasama antara TNI dan masyarakat dalam menciptakan perdamaian dan keamanan di Aceh. Semoga langkah ini dapat diikuti oleh masyarakat lain yang masih menyimpan senjata api sisa konflik.