Pariwisata: Lokomotif Baru Perekonomian Kabupaten Gowa?
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, mendorong pengembangan sektor pariwisata sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah, seiring dengan pertumbuhan sektor tersier yang akseleratif.

Makassar, 19 Februari 2024 (ANTARA) - Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, dalam sambutannya pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 di Baruga Karaeng Galesong, Selasa (18/2), menyatakan bahwa pariwisata berpotensi menjadi lokomotif baru pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa. Pertumbuhan ekonomi Gowa selama ini didominasi sektor pertanian (29,53 persen), perdagangan (12,72 persen), dan konstruksi (12,72 persen), namun pertumbuhannya cenderung melambat dan rentan terhadap perubahan iklim. Inisiatif ini muncul seiring dengan pertumbuhan akseleratif sektor tersier terkait pariwisata, khususnya akomodasi dan makan minum yang mencapai 21,15 persen.
Adnan menjelaskan, "Menariknya terdapat sektor-sektor yang bertumbuh akseleratif terutama sektor tersier yang terkait pariwisata seperti sektor akomodasi dan makan minum yang tumbuh 21,15 persen sehingga kebijakan mendorong sektor pariwisata sebagai lokomotif baru pertumbuhan ekonomi dan berkelanjutan sudah tepat." Program Beautiful Malino, yang rutin dilaksanakan setiap tahun, dinilai bukan hanya sebagai kegiatan pariwisata semata, tetapi juga sebagai penggerak aktivitas pariwisata dan ekosistem ekonominya, menarik investasi signifikan ke sektor ini.
Bukti nyata terlihat dari total investasi yang masuk ke Gowa sepanjang 2024 mencapai Rp8,1 triliun, dengan lebih dari Rp400 miliar dialokasikan untuk pengembangan pariwisata. Investasi ini telah melahirkan destinasi wisata baru seperti Sierra Sky View, Cimory Dairy Land, Malino Hills, Kampung Eropa, dan Malino Wonderland, serta pembangunan hotel dan vila. "Ini menunjukkan bahwa pariwisata sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Gowa," tegas Adnan.
Pariwisata sebagai Solusi Tantangan Ekonomi
Adnan mengakui adanya tantangan dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi sambil melakukan efisiensi belanja daerah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penyusunan RKPD yang mempertimbangkan kondisi daerah secara komprehensif. "Dalam menyusun rancangan awal untuk satu tahun ke depan ini kita diuji, karena kita ditarget pertumbuhan ekonomi 7-8 persen tapi juga diminta melakukan efisiensi anggaran sehingga dibutuhkan membuat perencanaan yang matang tapi dengan anggaran minim, namun tetap mampu menggerakkan aktivitas ekonomi kita yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi Kabupaten Gowa adalah tingginya jumlah penduduk yang bekerja sebagai komuter di Makassar (87 persen). Hal ini menyebabkan nilai tambah ekonomi mereka dinikmati Makassar, bukan Gowa. "Jika komuter Gowa bekerja lima hari di Makassar, maka peluang untuk mengembalikan nilai tambah ekonomi tersebut adalah 2 setengah hari (Jumat sore - Minggu) atau akhir pekan. Ini menjadi peluang bagi Kabupaten Gowa mengembangkan pariwisata sebagai lokomotif baru pertumbuhan ekonomi," jelas Adnan.
Lebih lanjut, Bupati Gowa menekankan pentingnya memanfaatkan potensi akhir pekan untuk menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan daerah. Strategi ini diyakini mampu mengatasi tantangan ekonomi yang kompleks dan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan.
Forum Konsultasi Publik RKPD 2026
Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Sujjadan, menjelaskan bahwa forum konsultasi publik ini merupakan bagian dari tahapan penyusunan RKPD dan wadah komunikasi interaktif antara pemerintah dan pemangku kepentingan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan saran dan masukan guna menyempurnakan rancangan awal RKPD tahun 2026. "Tujuannya untuk mendapatkan saran, masukan dari seluruh peserta untuk penyempurnaan rancangan awal RKPD tahun 2026 yang dilandasi dengan itikad dan semangat yang baik, sehingga dokumen perencanaan pembangunan tahun 2026 akan semakin komprehensif dan berkualitas," jelasnya.
Sujjadan menambahkan bahwa pelaksanaan forum konsultasi publik tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, forum tersebut didahului dengan pelaksanaan musrenbang kecamatan, yang diharapkan mampu menghasilkan perencanaan yang lebih komprehensif dan partisipatif.
Dengan pengembangan sektor pariwisata yang terencana dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan, Kabupaten Gowa optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Investasi yang telah dilakukan menunjukkan potensi besar sektor pariwisata untuk menjadi penggerak utama perekonomian daerah.