Wali Kota Makassar Dorong Pariwisata Berbasis Masyarakat, Bukan Sekadar Event
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, meminta pengembangan pariwisata yang berdampak langsung pada ekonomi masyarakat, bukan hanya event-event spektakuler semata.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan pentingnya pengembangan sektor pariwisata yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat. Pernyataan ini disampaikannya saat rapat monitoring dan evaluasi Dinas Pariwisata Kota Makassar pada Senin, 05 Mei. Ia menginginkan program-program pariwisata yang tidak hanya terlihat mengesankan dari luar, tetapi juga memberikan dampak yang terukur dan nyata bagi kehidupan warga Makassar.
Munafri Arifuddin secara tegas menolak pendekatan yang terlalu berorientasi pada seremoni dan event-event besar. Menurutnya, pemerintah bukan sekadar penyelenggara acara (event organizer). Ia mendorong agar inisiatif dari masyarakat dilibatkan dan didukung, memberikan ruang bagi kreativitas warga untuk mengembangkan potensi wisata lokal. "Pemerintah bukan event organizer. Kalau masyarakat punya ide dan ingin berbuat, biarkan mereka berkreasi. Tugas kita mendukung, bukan mengambil alih," tegasnya.
Kekecewaan Wali Kota juga tertuju pada minimnya nilai tambah yang dirasakan pengunjung di ikon wisata Kota Makassar, Anjungan Losari. Ia menilai, potensi wisata Losari belum dioptimalkan untuk memberikan pengalaman yang khas dan mencerminkan identitas Kota Makassar. "Losari ini jantung kota. Semua orang datang ke Makassar pasti ke Losari. Tapi apa yang mereka temui, penjual kaus kaki tiga sepuluh ribu. Bukan itu yang kita harapkan," ujarnya, mengungkapkan harapannya akan konsep wisata Losari yang lebih bernilai tambah.
Pariwisata Berbasis Masyarakat dan Pengelolaan Berkelanjutan
Munafri Arifuddin mendorong agar pengembangan pariwisata di Makassar melibatkan masyarakat secara aktif. Ia ingin program-program pariwisata benar-benar membumi dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi warga, terutama di wilayah-wilayah yang kurang berkembang. Potensi wisata kuliner di Ujung Tanah dan Jalan Titang, misalnya, bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang unik dan autentik.
Wali Kota juga menekankan pentingnya perencanaan anggaran yang terintegrasi dengan skema pemeliharaan jangka panjang. Ia mencontohkan keberadaan Kapal Phinisi sebagai daya tarik wisata, namun mempertanyakan kesiapan pembiayaan perawatannya. Ia meminta agar seluruh perangkat daerah untuk menanggalkan ego sektoral dan bekerja sama secara sinergis untuk mencapai keberhasilan program pariwisata.
Koordinasi antar sektor menjadi kunci keberhasilan. Program-program pariwisata tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus saling mendukung dan memperkuat. "Kita bukan institusi otonom yang bisa bekerja sendiri. Harus sesuai norma, kaidah, dan peraturan," tegasnya.
Ia juga berharap agar perhatian tidak hanya terfokus pada kawasan elit, tetapi juga menyentuh potensi wisata di wilayah-wilayah menengah ke bawah. Pembangunan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan menjadi fokus utama pemerintahannya.
Program Unggulan Dinas Pariwisata Makassar
Kepala Dinas Pariwisata Makassar, M. Roem, memaparkan beberapa program unggulan ke depan sebagai upaya mendukung visi Wali Kota. Program-program tersebut antara lain pengembangan lapangan kerja di industri kreatif, pengembangan Makassar Creative Hub, dan pembangunan pusat budidaya wisata mangrove di wilayah pesisir pulau. Selain itu, optimalisasi pendapatan daerah dari sektor pariwisata, seperti pajak hotel, restoran, dan hiburan, juga menjadi fokus perhatian.
Aktivasi pajak hotel, restoran, dan hiburan di hulu dan hilir melibatkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata, terutama dari sektor restoran. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengembangkan pariwisata secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Dengan melibatkan masyarakat dan mengoptimalkan potensi lokal, diharapkan pariwisata Makassar dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat dan menjadi daya tarik wisata yang berkelanjutan.
Wali Kota berharap evaluasi menyeluruh terhadap program pariwisata yang sudah berjalan dapat menghasilkan strategi yang lebih efektif dan berdampak positif bagi masyarakat Makassar.