Pejabat ASEAN dan Timor Leste di Langkawi: Persiapan SOM dan Retret Menteri Luar Negeri
Para pejabat senior ASEAN, Timor Leste, dan Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN telah tiba di Langkawi, Malaysia, untuk Pertemuan Pejabat Senior (SOM) sebagai persiapan Retret Menteri Luar Negeri ASEAN 2025 yang akan dipimpin Malaysia.

Para pejabat senior ASEAN dan Timor Leste mulai berdatangan di Langkawi, Malaysia pada Jumat, 17 Januari 2025. Kedatangan mereka menandai dimulainya Pertemuan Pejabat Senior (SOM) ASEAN, sebagai rangkaian acara menuju kepemimpinan Malaysia di ASEAN tahun 2025. Pertemuan penting ini akan berlangsung di Langkawi International Convention Center pada Sabtu, 18 Januari.
Mengapa Langkawi? Pulau Langkawi dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan SOM ASEAN. Selain fasilitasnya yang memadai, pilihan ini juga sekaligus untuk mempromosikan pariwisata lokal dan menunjukkan keramahan Malaysia kepada para delegasi internasional. Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN dari Kementerian Luar Negeri RI, Sidharto R. Suryodipuro, turut hadir dalam pertemuan yang rencananya akan digelar secara tertutup ini.
Agenda Kepemimpinan Malaysia 2025 Pertemuan SOM ASEAN di Langkawi merupakan langkah krusial dalam menentukan arah dan agenda Kepemimpinan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia. Hasil dari SOM ini akan menjadi dasar bagi Retret Menteri Luar Negeri ASEAN pada Minggu, 19 Januari 2025, yang akan menjadi pertemuan tingkat menteri pertama di bawah kepemimpinan Malaysia. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dijadwalkan hadir dalam retret tersebut.
Upaya Menjamin Kelancaran Acara Lebih dari 200 delegasi diperkirakan akan hadir. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia telah menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan kenyamanan para peserta. Usaha ini melibatkan pelibatan bisnis lokal Langkawi untuk memberikan pelayanan terbaik dan menampilkan keramahan khas Malaysia. Delegasi akan dimanjakan dengan hidangan lokal, budaya Malaysia, dan keindahan alam Langkawi selama kunjungan mereka.
Komitmen terhadap Keberlanjutan Malaysia juga menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Sebagai wujud nyata, Proton e.MAS 7, kendaraan listrik produksi dalam negeri, akan menjadi kendaraan resmi bagi delegasi utama selama acara berlangsung. Langkah ini sejalan dengan tema Kepemimpinan ASEAN Malaysia, yaitu 'Inklusivitas dan Keberlanjutan', yang menekankan promosi teknologi hijau dan pengurangan dampak lingkungan dari acara berskala besar.
Pendekatan Kolaboratif Untuk menjamin suksesnya SOM dan Retret Menteri Luar Negeri ASEAN, Malaysia mengadopsi pendekatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan acara ini. Dengan demikian, acara ini tidak hanya sukses secara diplomatik, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat Langkawi.
Kesimpulannya, penyelenggaraan SOM ASEAN di Langkawi menandai langkah penting menuju kepemimpinan Malaysia di ASEAN 2025. Pertemuan ini tidak hanya membahas agenda politik, tetapi juga mempromosikan pariwisata dan keberlanjutan lingkungan. Kerja sama yang melibatkan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan acara ini.