Penguatan Komunitas ASEAN: Fokus Utama Pertemuan Menlu di Langkawi
Pertemuan Menlu ASEAN di Langkawi, Malaysia, tekankan penguatan Komunitas ASEAN melalui tiga pilar utama dan visi strategis 2025-2045 untuk menghadapi dinamika global.

Pertemuan tingkat menteri ASEAN (AMM Retreat) di Langkawi, Malaysia, pada 19 Januari 2024, menghasilkan kesepakatan penting: penguatan Komunitas ASEAN. Menlu Malaysia, Mohamad Hasan, yang memimpin pertemuan di Langkawi International Convention Centre (LICC), menyatakan fokus utama Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025.
Sebagai Ketua ASEAN 2025, Malaysia menargetkan tiga pilar utama: politik-keamanan (di bawah Kementerian Luar Negeri dan kementerian terkait), ekonomi (Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri), serta sosial-budaya (Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata). Inisiatif ini dirancang untuk memastikan ASEAN, yang memasuki usia ke-58, memberikan dampak nyata, bukan hanya sekadar pernyataan simbolik.
Menlu Hasan menekankan perlunya langkah konkret. Pertemuan tersebut bertujuan menghasilkan aksi nyata, bukan hanya wacana. Beliau mendorong kerjasama yang lebih erat antar negara anggota ASEAN untuk meningkatkan perdagangan dan investasi intra-ASEAN, serta memperkuat konektivitas antar masyarakat.
“Kita perlu melihat bagaimana ASEAN dapat diperkuat dalam pelaksanaannya,” ujar Menlu Hasan. “Hubungan antar pemerintah akan memudahkan peningkatan perdagangan dan investasi intra-ASEAN, dan ini akan bermanfaat bagi rakyat,” tambahnya. Peningkatan konektivitas antar warga negara ASEAN (people-to-people connection) juga menjadi fokus utama.
Tahun 2025 menandai 10 tahun berdirinya Komunitas ASEAN (sejak 2015). Menyambut momen penting ini, Malaysia berencana meluncurkan visi strategis Komunitas ASEAN untuk periode 2025-2045. Visi ini sangat krusial mengingat dinamika geopolitik dan geoekonomi global yang dinamis.
Menurut Menlu Hasan, ASEAN perlu memperkuat kerjasama untuk meningkatkan konektivitas regional dan membuat perencanaan jangka panjang demi menjaga stabilitas di tengah ketidakpastian global. Penguatan perdagangan dan investasi antar negara anggota ASEAN menjadi kunci untuk menciptakan komunitas yang kuat dan tangguh.
Kesimpulannya, pertemuan di Langkawi menegaskan komitmen ASEAN untuk memperkuat kerja sama regional. Fokus pada tiga pilar utama dan visi jangka panjang 2025-2045 menunjukkan keseriusan ASEAN dalam menghadapi tantangan global dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi seluruh anggotanya.