Pelabuhan TPI Batu Duyung: Solusi Baru bagi Nelayan Bintan?
Pembangunan Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Batu Duyung di Bintan, Kepulauan Riau, diharapkan memudahkan nelayan menjual hasil tangkapan dan meningkatkan perekonomian mereka, dengan dukungan penuh dari HNSI dan pemerintah.
Nelayan di Bintan, Kepulauan Riau, segera mendapatkan angin segar. Pemerintah berencana membangun Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Batu Duyung. Rencana ini disambut baik oleh Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bintan, Dinaria, yang melihatnya sebagai solusi bagi peningkatan ekonomi nelayan lokal. Pembangunan dimulai akhir Januari 2025, dengan anggaran Rp24,7 miliar dari APBN.
Mengapa Pelabuhan TPI Penting? Dinaria menjelaskan, banyak nelayan Bintan yang memiliki kapal dan alat tangkap sendiri, namun kesulitan mencari pembeli dengan harga terbaik. Pelabuhan TPI akan mengatasi hal ini dengan menyediakan pasar terpusat. Nelayan tak perlu lagi bersusah payah mencari pembeli, sehingga bisa fokus meningkatkan hasil tangkapan.
Bagaimana Pelabuhan TPI Akan Membantu? Keberadaan pelabuhan ini tidak hanya memudahkan penjualan, tetapi juga membantu pemerintah dalam mengontrol harga ikan di pasaran. Meskipun beberapa nelayan sudah memiliki pasar sendiri, baik lokal maupun internasional, fasilitas yang ada saat ini masih terbatas. Pelabuhan TPI akan menjadi ekosistem baru yang terintegrasi.
Dukungan dan Kolaborasi HNSI Bintan siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam mensosialisasikan pembangunan Pelabuhan TPI Batu Duyung kepada nelayan. Dinaria menyarankan agar pelabuhan dilengkapi fasilitas pendukung, seperti pabrik es, dan tempat pengisian bahan bakar untuk memudahkan nelayan. Lokasi pelabuhan yang strategis, dekat dengan pemukiman nelayan dan akses jalan yang baik, semakin mendukung rencana ini.
Tahapan Pembangunan Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemprov Kepri, Mufril Akhyar, menjelaskan pembangunan tahap awal difokuskan pada empat fasilitas utama: dermaga (Rp19 miliar), drainase (Rp3 miliar), air bersih (Rp1,1 miliar), dan tempat pelelangan ikan (Rp1,5 miliar). Total anggaran Rp24,7 miliar berasal dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun anggaran 2025. Pembangunan bertahap ini dilakukan karena membangun TPI membutuhkan biaya sekitar Rp100 miliar.
Harapan Ke Depan Pembangunan Pelabuhan TPI Batu Duyung diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan Bintan. Dengan adanya pasar terpusat dan fasilitas pendukung yang memadai, nelayan dapat lebih mudah menjual hasil tangkapan dengan harga yang lebih baik, serta meningkatkan daya saing mereka di pasar ikan. Proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pemerataan ekonomi di daerah tersebut.
Kesimpulannya, pembangunan Pelabuhan TPI Batu Duyung merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan nelayan di Bintan. Dukungan penuh dari pemerintah dan HNSI Bintan menjadi kunci keberhasilan proyek ini dalam mewujudkan tujuannya: memberikan akses pasar yang lebih baik dan meningkatkan daya saing nelayan Bintan.