Pemerintah Dorong Bank Bentuk Tim Pendukung UMKM untuk Tekan Kredit Macet
Pemerintah melalui Kementerian UMKM mengimbau bank-bank penyalur KUR membentuk tim pendukung UMKM guna mengurangi angka kredit macet dan mencontoh kesuksesan PNM.

Jakarta, 25 April 2025 - Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, mengimbau bank-bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga rendah untuk membentuk tim pendukung UMKM guna menekan angka kredit macet (non-performing loan/NPL).
Imbauan tersebut disampaikan dalam acara penandatanganan kerja sama pembiayaan KUR di Jakarta, Jumat (25/4). Menteri Abdurrahman menyoroti keberhasilan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam menjaga rasio NPL di bawah satu persen dan mendorong bank-bank lain untuk mencontoh strategi serupa.
Salah satu kunci keberhasilan PNM, menurut Menteri Abdurrahman, adalah pembentukan tim pendukung UMKM. Tim ini berperan aktif memberikan pendampingan dan bimbingan kepada debitur KUR.
Strategi PNM dalam Menekan Kredit Macet
Menteri Abdurrahman meminta 46 bank penyalur KUR untuk mengalokasikan sebagian kecil dari keuntungan mereka guna membiayai operasional tim pendukung UMKM. "Mengapa tidak mengalokasikan 1 persen atau 1,5 persen untuk operasional pendampingan UMKM?" ujar Menteri Abdurrahman kepada perwakilan bank-bank tersebut.
Ia menekankan pentingnya peran tim pendukung dalam memberikan panduan kepada nasabah, terutama dalam hal manajemen keuangan dan manajemen usaha. Dengan pendampingan yang tepat, diharapkan UMKM penerima KUR dapat menghindari risiko gagal bayar.
Menteri mengakui bahwa rasio NPL pada kredit yang disalurkan kepada UMKM cenderung lebih tinggi dibandingkan sektor lain. Meskipun angka NPL UMKM sebesar empat persen masih dianggap dapat ditoleransi, upaya untuk terus menurunkannya tetap diperlukan.
Angka Kredit Macet UMKM dan Upaya Penurunannya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio NPL UMKM mencapai 4,03 persen pada Januari 2025, sedikit menurun dibandingkan angka 4,05 persen pada Januari 2024. Sepanjang tahun 2024, angka NPL UMKM beberapa kali berada di atas empat persen, dengan puncaknya mencapai 4,27 persen pada Mei 2024.
Pembentukan tim pendukung UMKM oleh bank-bank penyalur KUR diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi angka kredit macet. Pendampingan yang komprehensif, meliputi manajemen keuangan dan bisnis, akan membantu UMKM dalam mengelola pinjaman dan menghindari risiko gagal bayar. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM di Indonesia.
Selain pembentukan tim pendukung, alokasi sebagian kecil keuntungan bank untuk operasional pendampingan UMKM juga dinilai penting. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dari perbankan dalam membantu keberhasilan usaha mikro, kecil, dan menengah.
Dengan strategi yang terintegrasi dan komitmen bersama antara pemerintah dan perbankan, diharapkan rasio NPL UMKM dapat terus ditekan, sehingga kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional dapat semakin optimal.