Pemerintah Siapkan Timbangan Kendaraan dan Masjid sebagai Rest Area Lebaran 2025
Jelang Lebaran 2025, pemerintah menyediakan timbangan kendaraan dan masjid sebagai rest area bagi pemudik untuk mengurangi risiko kecelakaan di perjalanan.

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah rest area alternatif di sepanjang jalur mudik Lebaran 2025, termasuk fasilitas timbangan kendaraan di bawah Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) dan masjid-masjid. Hal ini diumumkan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, di Jakarta pada hari Rabu. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan tempat istirahat bagi para pemudik yang lelah, sehingga mengurangi risiko kecelakaan di perjalanan.
"Kementerian Perhubungan telah mengubah sementara fungsi timbangan kendaraan menjadi rest area. Selain itu, setelah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, masjid-masjid juga diizinkan untuk digunakan sebagai tempat istirahat," ujar Purwagandhi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik selama perjalanan mudik Lebaran.
Total 36 fasilitas UPPKB telah dialihfungsikan sementara menjadi rest area untuk pengguna jalan, berlaku mulai Senin (24 Maret) pukul 12.00 WIB hingga Kamis (10 April) pukul 12.00 WIB. Fasilitas UPPKB ini tersebar di berbagai provinsi, termasuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Fasilitas yang Tersedia di Rest Area Alternatif
Selain fasilitas UPPKB, pemerintah juga telah menyediakan 148 masjid di Sumatera dan 214 masjid di Jawa sebagai rest area bagi pemudik. Masjid-masjid ini tersebar di sepanjang jalur mudik utama. Baik timbangan kendaraan maupun masjid akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti tempat ibadah, toilet bersih, dan fasilitas lainnya untuk kenyamanan pemudik.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya selama periode mudik Lebaran. Dengan tersedianya tempat istirahat yang cukup, diharapkan dapat mengurangi kelelahan dan risiko kecelakaan selama perjalanan mudik.
Kementerian Perhubungan juga mengimbau pemerintah daerah untuk ikut serta menyediakan rest area tambahan. "Kami berharap dukungan dari pemerintah daerah, seperti menyediakan transportasi pengumpan dari titik kedatangan peserta mudik gratis, mempertimbangkan kebijakan WFA (work from anywhere), menyediakan rest area, serta memantau dan mengantisipasi daerah rawan kecelakaan dan kemacetan," kata Purwagandhi.
Koordinasi Antar Kementerian
Kerja sama antar kementerian, khususnya Kementerian Perhubungan dan Kementerian Agama, menjadi kunci keberhasilan program ini. Koordinasi yang baik memastikan tersedianya fasilitas yang dibutuhkan pemudik di lokasi-lokasi strategis. Ketersediaan masjid sebagai rest area juga mempertimbangkan aspek keagamaan bagi para pemudik muslim.
Dengan menyediakan berbagai fasilitas pendukung, diharapkan para pemudik dapat menjalankan ibadah dan beristirahat dengan nyaman selama perjalanan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan mudik yang aman, nyaman, dan lancar.
Pemerintah juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung kelancaran mudik. Dukungan ini meliputi penyediaan transportasi, monitoring daerah rawan kecelakaan, dan antisipasi kemacetan. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Kesimpulan
Program penyediaan rest area alternatif ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik Lebaran 2025. Dengan memanfaatkan fasilitas UPPKB dan masjid, serta dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan arus mudik dapat berjalan lancar dan tanpa kendala berarti. Semoga langkah ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pemudik dalam perjalanan menuju kampung halaman.