Pemilik Ruko di Pulogadung Ditemukan Tewas Dicor, Sebelumnya Mengeluh Bahan Bangunan Hilang
Pemilik ruko di Pulogadung, Jakarta Timur, ditemukan tewas dicor semen; sebelumnya ia sempat mengeluh kepada pelaku, seorang pekerja kepercayaan, tentang hilangnya bahan bangunan dan mogoknya pekerja proyek.

Jakarta, 27 Februari 2024 - Seorang pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas dicor di dalam tokonya di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Sebelum kematiannya yang tragis, JS sempat mengeluhkan hilangnya beberapa bahan bangunan kepada pelaku, ZA (35), seorang pekerja yang ia percayai. Kejadian ini terungkap setelah penangkapan ZA oleh pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Timur pada Rabu (26/2) sore di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
Pada Minggu (16/2) sekitar pukul 09.00 WIB, JS pamit kepada istrinya, PTS, untuk memantau proyek renovasi rukonya. Di lokasi proyek di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, JS mendapati sejumlah bahan bangunan telah hilang. Ia langsung menyampaikan keluhan ini kepada ZA, yang merupakan orang kepercayaan dan telah bekerja untuknya sejak tahun 2023. "Sesampainya korban di TKP, korban bercerita panjang (ke pelaku) ada beberapa bahan bangunan hilang, seperti pahat, beton dan lainnya," ungkap Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly.
Selain kehilangan bahan bangunan, JS juga mengeluhkan soal para pekerja bangunan yang mogok kerja, sehingga proses renovasi berjalan lambat. Hal ini turut dibicarakan JS dengan ZA yang ditugaskan untuk mengawasi para pekerja tersebut. Kejadian ini menjadi misteri hingga penemuan jasad JS yang dicor di saluran air belakang rukonya setelah hilang selama satu pekan. Proses evakuasi jasad korban melibatkan petugas pemadam kebakaran dan laboratorium forensik RS Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.
Kronologi Penemuan Jasad dan Penangkapan Pelaku
Penemuan jasad JS yang dicor menggemparkan warga sekitar. Proses evakuasi dilakukan dengan melibatkan tim pemadam kebakaran dan tim forensik. Setelah penyelidikan intensif, polisi berhasil menangkap ZA di Cipete, Jakarta Selatan. "Ditangkap di Cipete Jakarta Selatan. Jadi, kita pancing terduga pelaku sebelum kita tangkap," jelas Kapolres Nicolas. Penangkapan ini menjadi titik terang dalam mengungkap kasus pembunuhan sadis ini.
ZA, yang merupakan pekerja kepercayaan JS, diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan. Motif pembunuhan masih dalam penyelidikan, namun keluhan JS terkait hilangnya bahan bangunan dan mogoknya para pekerja menjadi titik fokus penyidikan. Polisi masih mendalami kemungkinan adanya keterkaitan antara kedua masalah tersebut dengan pembunuhan JS.
Kuasa hukum keluarga korban, Petrus, menambahkan informasi terkait para pekerja bangunan. Ia menyebutkan bahwa dua orang pekerja telah pulang kampung dan mogok kerja. Petrus juga menyebutkan bahwa sebelumnya ada pekerja yang dipecat karena kasus pencurian. Namun, ia tidak mengetahui jumlah pasti pekerja yang terlibat dalam proyek renovasi ruko tersebut.
Detail Proyek Renovasi dan Latar Belakang Pelaku
Proyek renovasi ruko milik JS bertujuan mengubah bekas kafe menjadi usaha baru. JS sendiri memiliki keluarga yang tinggal di luar negeri, namun ia tinggal bersama istri keduanya, PTS, di Jakarta. Sementara itu, ZA, pelaku yang ditangkap, merupakan seorang pekerja migran yang berasal dari Papua dan tinggal sendiri di Jakarta untuk mencari nafkah.
Peran ZA sebagai pengawas pekerja di proyek renovasi ruko menjadi sorotan. Kepercayaan yang diberikan JS kepada ZA justru berujung pada tragedi pembunuhan. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap secara detail motif dan kronologi kejadian tersebut. Informasi lebih lanjut akan diungkapkan setelah proses penyidikan selesai.
Kasus ini menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam memilih dan mempercayai pekerja, terutama dalam proyek-proyek yang melibatkan jumlah uang dan aset yang besar. Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi para pekerja migran untuk senantiasa bertindak jujur dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.
Proses hukum akan terus berjalan untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan bagi korban. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.