Pemkab Bekasi Kerahkan 36 Petugas Periksa Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha
Jelang Idul Adha, Pemkab Bekasi kerahkan 36 petugas kesehatan hewan untuk memeriksa hewan kurban di 23 kecamatan guna memastikan kesehatan dan layak konsumsi.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, telah menerjunkan 36 petugas medis untuk memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Petugas yang terdiri atas dokter hewan, paramedis, tenaga inseminasi buatan, dan petugas puskeswan ini akan bertugas di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi.
Langkah ini diambil untuk memastikan kesehatan hewan kurban dan layak dikonsumsi masyarakat. Pemeriksaan dilakukan di berbagai lokasi, mulai dari peternakan, lapak pedagang, hingga rumah potong hewan. Tim teknis pengawasan hewan kurban ini telah mulai bekerja sejak Kamis, 15 Mei 2024.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dwian Wahyudiharto, menjelaskan bahwa satu petugas dapat menangani dua hingga tiga kecamatan. Meskipun demikian, mereka bekerja secara tim untuk memastikan cakupan pemeriksaan yang optimal. "Satu orang bisa pegang dua sampai tiga kecamatan, tapi kami kerjanya secara tim. Cukup tidak cukup, harus cukup. Insya Allah cukup," katanya.
Tim Terpadu Awasi Kesehatan Hewan Kurban
Tim teknis pengawasan kesehatan hewan kurban ini bertugas untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan, asal usul hewan, dan memastikan kelayakan tempat perawatan hewan. Jika ditemukan hewan yang sakit, tim akan memberikan pengobatan. Selain itu, tim juga memberikan masukan terkait perawatan hewan agar tetap sehat dan layak untuk dikonsumsi.
Dwian Wahyudiharto menambahkan bahwa hingga saat ini belum ditemukan wabah penyakit hewan. Hal ini dikarenakan tim baru bekerja sehari dan hewan kurban dari luar daerah, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur, belum semuanya tiba. Puncak kedatangan hewan kurban diperkirakan satu minggu sebelum Idul Adha.
Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi menargetkan pemeriksaan minimal di 400 titik. Untuk memperkuat pengawasan, Dinas Pertanian akan bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat 5. Sebanyak 20 dokter hewan dari PDHI Jabar akan dilibatkan, sehingga total jumlah petugas medis akan bertambah menjadi lebih dari 50 orang.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Terkendali
Dwian menyebutkan bahwa penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai terkendali. "PMK ini sepertinya sudah bersahabat, bukan sesuatu yang baru. Dan juga peternak sedikit banyak sudah tahu bagaimana cara penanganan terhadap penyakit ini," ujarnya.
Salah satu peternak sapi asal Cibitung, Maman Suparman (53), mengatakan bahwa ia fokus pada penggemukan dan pencegahan penyakit hewan dengan fermentasi pakan serta pemberian vitamin. Ia juga rutin membersihkan kandang untuk mencegah wabah penyakit.
"Untuk antisipasi wabah penyakit, saya juga rutin membersihkan kandang. Jadi jangan cuma gemuk pas Idul Adha tapi juga sehat dan layak konsumsi," kata Maman.
Meskipun permintaan konsumen sudah mulai masuk, Maman belum bisa memprediksi jumlah penjualan sapi kurban tahun ini. Ia berharap ada peningkatan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya. "Biasanya permintaan bisa sampai 180 atau 200 ekor kalau sapi. Berharap ada peningkatan di tahun ini," katanya.
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini merupakan upaya Pemkab Bekasi untuk menjamin keamanan dan kesehatan pangan bagi masyarakat. Dengan melibatkan banyak petugas dan bekerja sama dengan berbagai pihak, diharapkan pengawasan dapat dilakukan secara efektif dan menyeluruh.