Pemkab Garut Tata Ulang Kawasan Kuliner Ceplak, Targetkan Bebas Pengamen dan Pengemis
Pemerintah Kabupaten Garut berencana menata ulang kawasan kuliner Ceplak untuk mengatasi masalah pengamen, pengemis, dan harga makanan yang mahal, serta mengembalikan kejayaan kawasan tersebut.

Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, tengah berupaya mengembalikan kejayaan kawasan kuliner malam Ceplak. Langkah ini diambil menyusul laporan menurunnya jumlah pengunjung dan adanya masalah pengamen, pengemis, serta harga makanan yang dinilai terlalu tinggi. Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, mengungkapkan bahwa penataan kawasan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi para pengunjung.
Penataan kawasan kuliner Ceplak difokuskan pada penanggulangan keberadaan pengamen dan pengemis yang selama ini meresahkan pengunjung. "Jadi, intinya 'mah' ingin mengembalikan kejayaan Ceplak," ujar Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Kehadiran mereka yang kerap memaksa meminta uang dinilai mengganggu kenyamanan pengunjung dan berdampak pada sepinya pengunjung di kawasan tersebut.
Selain masalah pengamen dan pengemis, Pemkab Garut juga menyoroti keberadaan anak-anak yang diduga dieksploitasi di kawasan Ceplak. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah dan akan ditangani oleh dinas terkait. "Masalah lebih berat adalah anak-anak," imbuh Putri Karlina, menekankan perlunya solusi komprehensif untuk melindungi anak-anak tersebut dan mencegah eksploitasi.
Menciptakan Kawasan Kuliner Ceplak yang Nyaman dan Ramah Pengunjung
Penataan kawasan kuliner Ceplak tidak hanya berfokus pada penanggulangan masalah sosial, tetapi juga mencakup evaluasi harga makanan. Harga makanan yang dianggap terlalu mahal untuk ukuran pedagang kaki lima akan dievaluasi dan diintervensi oleh pemerintah. Hal ini diharapkan dapat membuat kawasan kuliner Ceplak lebih terjangkau dan menarik bagi berbagai kalangan.
Pemkab Garut berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan tertib di kawasan kuliner Ceplak. Dengan demikian, diharapkan kawasan ini dapat kembali ramai dikunjungi dan menjadi destinasi kuliner favorit di Garut. Upaya penataan ini juga mencakup promosi untuk meningkatkan pamor kawasan kuliner Ceplak.
Langkah-langkah yang akan diambil meliputi penertiban pengamen dan pengemis, penanganan anak-anak yang terindikasi dieksploitasi, serta evaluasi dan intervensi harga makanan. Semua upaya ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang baik antara pemerintah dan para pedagang untuk memajukan kawasan kuliner Ceplak.
Harapan Pemulihan Kejayaan Ceplak
Wakil Bupati Garut berharap, penataan ini tidak hanya sekadar menertibkan kawasan, tetapi juga meningkatkan promosi untuk menarik kembali minat pengunjung. "Kita harapannya nanti enggak cuman ditertibkan, sekarang kita mau adain usaha-usaha promosi untuk menaikkan kembali pamornya Ceplak," jelasnya. Dengan demikian, diharapkan kawasan kuliner Ceplak dapat kembali menjadi ikon kuliner Garut yang ramai dan nyaman.
Pemerintah Kabupaten Garut optimistis bahwa dengan penataan yang komprehensif ini, kawasan kuliner Ceplak akan kembali berjaya dan menjadi destinasi wisata kuliner yang diminati oleh masyarakat Garut dan sekitarnya. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerjasama semua pihak, termasuk para pedagang, masyarakat, dan instansi terkait.
Selain itu, Pemkab Garut juga akan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas program penataan ini dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Komitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pengunjung menjadi prioritas utama dalam upaya pemulihan kejayaan kawasan kuliner Ceplak.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan kawasan kuliner Ceplak dapat kembali menjadi tempat yang nyaman dan ramai dikunjungi, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Garut.