Pemkab Jayapura Harap Apoteker Beri Pelayanan Terbaik di Tengah Tantangan Geografis
Pemerintah Kabupaten Jayapura berharap apoteker memberikan pelayanan kesehatan optimal kepada masyarakat, terutama di daerah terpencil, mengingat kendala geografis dan biaya transportasi yang tinggi di Papua.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, menyampaikan harapannya agar apoteker di wilayah tersebut memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Hal ini disampaikan mengingat kondisi geografis yang menantang dan biaya transportasi yang tinggi di daerah tersebut, yang berdampak pada aksesibilitas layanan kesehatan.
Wakil Bupati Jayapura, Haris R Yocku, menyampaikan harapan tersebut dalam Rapat Kerja Pengurus Cabang (Rakercab) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Jayapura di Sentani, Senin lalu. Beliau menekankan pentingnya forum ini untuk memperkuat sistem pelayanan apotek dan distribusi obat-obatan, menjamin akses yang merata bagi seluruh warga.
"Saya bersyukur dan berterima kasih karena melalui forum ini, saya dapat mengetahui banyak hal termasuk laporan-laporan penting yang disampaikan oleh Ketua IAI Provinsi Papua dan Ketua Pengurus Cabang Kabupaten Jayapura," ungkap Wakil Bupati Yocku. Pemkab Jayapura berkomitmen untuk memastikan pelayanan kesehatan yang prima bagi warganya.
Pelayanan Apotek yang Prima: Harapan Pemkab Jayapura
Pemkab Jayapura berharap agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang efisien dan efektif ketika mengunjungi apotek. Tujuannya adalah untuk menghindari masyarakat harus bolak-balik hanya untuk mengurus hal yang sama, terutama dalam hal pengadaan obat-obatan.
"Kami dari pemerintah sangat ingin agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang terbaik, ketika mereka datang ke apotek dan mendapatkan obat yang cukup dan tidak harus bolak-balik untuk mengurus hal yang sama," ujar Wakil Bupati Yocku, menekankan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Harapan ini sejalan dengan upaya Pemkab Jayapura untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjamin akses yang mudah terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Hal ini menjadi tantangan tersendiri mengingat kondisi geografis Papua yang beragam.
Tantangan Distribusi Obat dan Tenaga Apoteker di Papua
Ketua IAI Provinsi Papua, Edward M Sihotang, menyoroti pentingnya pemerataan tenaga apoteker di seluruh wilayah Papua. Beliau juga menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat sistem logistik dan pelayanan kefarmasian, terutama di daerah terpencil.
"Dari total 1.389 apoteker yang terdata di Papua, sebagian besar masih berkonsentrasi di perkotaan, khususnya Kota Jayapura," jelas Sihotang. Ketimpangan distribusi tenaga apoteker ini menjadi tantangan besar bagi pelayanan kesehatan di daerah pedalaman dan pesisir.
Tantangan geografis Papua, dengan kondisi alam yang beragam dan aksesibilitas yang terbatas, membuat distribusi obat-obatan dan tenaga farmasi menjadi tidak merata. Kondisi ini membutuhkan solusi sistematis dan kolaboratif.
Solusi Sistematis untuk Menjangkau Masyarakat 3T
IAI Papua mendorong adanya pendekatan sistematik antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan asosiasi profesi. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan pelayanan apotek dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Pendekatan sistematik ini bertujuan agar pelayanan apotek dapat menjangkau seluruh masyarakat, terutama di daerah 3T di Provinsi Papua, terkhusus di Kabupaten Jayapura," tegas Sihotang. Kolaborasi ini dinilai penting untuk mengatasi tantangan geografis dan distribusi yang tidak merata.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan asosiasi profesi, diharapkan pelayanan kefarmasian di Papua dapat ditingkatkan secara signifikan, menjamin akses kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
Melalui Rakercab IAI Kabupaten Jayapura ini, diharapkan akan tercipta solusi konkret untuk mengatasi permasalahan distribusi obat dan tenaga apoteker di Papua, sehingga pelayanan kesehatan yang optimal dapat terwujud bagi seluruh masyarakat Papua.