Pemkab Jembrana dan PT Petroil Sepakat Kembangkan Pariwisata Gilimanuk
Pemerintah Kabupaten Jembrana dan PT Petroil menandatangani MoU untuk pengembangan kawasan wisata Gilimanuk, Bali, guna meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja.

Jembrana, Bali - Pemerintah Kabupaten Jembrana resmi menjalin kerjasama dengan PT Petroil untuk pengembangan kawasan wisata di Gilimanuk. Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani pada Jumat, 14 Februari 2024 di Negara, Jembrana. Kerjasama ini menandai langkah konkret dalam meningkatkan sektor pariwisata di pintu gerbang Bali dari Pulau Jawa.
Kerjasama Strategis untuk Pariwisata Gilimanuk
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan puncak dari proses yang telah berlangsung selama dua tahun. "Kerja sama dengan investor ini sebenarnya sudah berlangsung dua tahun. Dengan MoU ini kita lebih pertajam lagi," ujar Bupati Tamba. Meskipun masa jabatannya akan segera berakhir, Bupati Tamba menekankan komitmennya untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di Jembrana, dan kerjasama dengan PT Petroil menjadi bagian penting dari visi tersebut.
Bupati Tamba juga menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen PT Petroil yang tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga memiliki rasa pengabdian terhadap Jembrana. "Hal itu yang membuat saya bangga. Berinvestasi sekaligus mengabdi," tambahnya. MoU ini mencakup pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana wisata di Gilimanuk, termasuk pengembangan transportasi pariwisata.
Salah satu tujuan utama Pemkab Jembrana adalah mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah untuk mendukung sektor pariwisata. Pengembangan pariwisata di Gilimanuk diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Dengan adanya investasi dan pengembangan infrastruktur, diharapkan Gilimanuk tidak hanya menjadi tempat transit, tetapi juga destinasi wisata utama.
PT Petroil: Melihat Potensi Gilimanuk
Presiden Direktur Utama PT Petroil, Asrun Tonga, menyatakan bahwa MoU ini merupakan langkah awal dari rencana jangka panjang perusahaan. PT Petroil melihat potensi besar Gilimanuk sebagai pintu gerbang Bali dari Pulau Jawa. "Gilimanuk sangat strategis karena merupakan pintu gerbang Bali dari Pulau Jawa," kata Asrun Tonga. PT Petroil berkomitmen untuk menjadikan Gilimanuk sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Asrun Tonga menambahkan, "Kami berharap Jembrana tidak hanya menjadi tempat transit wisatawan tapi juga menjadi tujuan utama kunjungan mereka ke Bali. Untuk mencapai hal itu dibutuhkan destinasi dan fasilitas wisata yang menarik." Investasi PT Petroil diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jembrana dan meningkatkan daya tarik wisata Bali secara keseluruhan. Dengan adanya fasilitas dan destinasi wisata yang menarik, diharapkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gilimanuk akan meningkat signifikan.
Harapan untuk Masa Depan
Kerjasama antara Pemkab Jembrana dan PT Petroil ini diharapkan akan membawa perubahan signifikan bagi sektor pariwisata di Gilimanuk. Pengembangan infrastruktur dan fasilitas wisata yang memadai akan meningkatkan daya tarik kawasan tersebut dan menarik lebih banyak wisatawan. Selain itu, kerjasama ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Keberhasilan kerjasama ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi pariwisata lokal dengan melibatkan investor swasta.
Dengan adanya komitmen dari kedua belah pihak, pengembangan pariwisata Gilimanuk diproyeksikan akan berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Jembrana. Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan daerah. Langkah ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam memajukan sektor pariwisata.