Pemkab Sigi Perkuat Layanan Kesehatan di Kulawi Raya: Tantangan Akses dan Tenaga Medis
Pemerintah Kabupaten Sigi berkomitmen meningkatkan layanan kesehatan di Kulawi Raya, mengatasi kendala akses dan kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis di RS Kauria.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Kulawi Raya, meliputi Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan, Lindu, dan Pipikoro. Bupati Sigi, Moh Rizal Intjenae, menekankan pentingnya akses kesehatan yang optimal bagi seluruh warga di wilayah tersebut. Upaya ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di empat kecamatan yang terkendala oleh akses jalan yang sulit.
Rumah Sakit Kauria di Kulawi menjadi rujukan utama layanan kesehatan di wilayah Kulawi Raya. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya tenaga medis, terutama dokter spesialis. Bupati Rizal Intjenae mengakui kendala ini dan menyatakan akan segera membuat kebijakan khusus untuk penugasan tenaga medis ke daerah terpencil, termasuk di Kulawi Raya.
Pemkab Sigi berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menjalin kerja sama untuk mencapai pelayanan kesehatan yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan pernyataan Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, yang menjelaskan layanan yang tersedia di RS Kauria, seperti poli anak, poli penyakit dalam, dan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Layanan Kesehatan di RS Kauria dan Kendala Akses
Meskipun RS Kauria telah beroperasi, keterbatasan dokter spesialis masih menjadi kendala. Dokter ahli yang bertugas di RS Kauria berasal dari RS Tora Belo Sigi, dengan jadwal kunjungan satu kali per minggu. Wakil Bupati Samuel Yansen Pongi menjelaskan kebijakan yang diterapkan, di mana para dokter ahli akan tinggal di Kecamatan Kulawi selama satu minggu dalam sebulan untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal. Layanan umum di RS Kauria tetap beroperasi setiap hari.
Jumlah dokter ahli di Kabupaten Sigi tercatat sebanyak 20 orang, yang bertugas di RS Tora Belo. Sementara itu, terdapat 19 puskesmas yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Sigi. Pembangunan RS Kauria yang dimulai Agustus 2022 di Desa Tangkulowi, Kecamatan Kulawi, merupakan langkah strategis Pemkab Sigi untuk meningkatkan akses kesehatan di wilayah Kulawi Raya.
Akses jalan yang sulit, terutama bagi masyarakat di Pipikoro, Kulawi Selatan, dan Lindu, menjadi tantangan tersendiri dalam memperoleh layanan kesehatan. Pemkab Sigi menyadari hal ini dan tengah berupaya mencari solusi strategis untuk mengatasi kendala akses tersebut, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menjangkau layanan kesehatan yang dibutuhkan.
Kebijakan Penugasan Tenaga Medis dan Solusi Jangka Panjang
Untuk mengatasi kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis, Pemkab Sigi berencana menerapkan kebijakan khusus penugasan tenaga medis ke daerah terpencil. Kebijakan ini diharapkan dapat memastikan tersedianya layanan kesehatan yang lebih optimal bagi masyarakat di wilayah Kulawi Raya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
Pembangunan RS Kauria merupakan salah satu upaya konkret Pemkab Sigi dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan. Namun, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada ketersediaan tenaga medis yang memadai dan terdistribusi secara merata. Oleh karena itu, kebijakan penugasan tenaga medis menjadi langkah penting untuk menjamin akses kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat di Kulawi Raya.
Ke depan, kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga medis, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di wilayah Kulawi Raya. Hal ini mencakup tidak hanya penyediaan fasilitas kesehatan, tetapi juga aksesibilitas dan ketersediaan tenaga medis yang terampil dan berkompeten.
Dengan adanya komitmen Pemkab Sigi untuk meningkatkan layanan kesehatan di Kulawi Raya, diharapkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dapat terwujud. Tantangan yang ada, seperti akses jalan dan kekurangan tenaga medis, perlu diatasi secara komprehensif dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Peningkatan layanan kesehatan di Kulawi Raya merupakan prioritas Pemkab Sigi. Meskipun terdapat kendala akses dan kekurangan tenaga medis, komitmen pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan ini patut diapresiasi. Dengan kebijakan penugasan tenaga medis dan optimalisasi sumber daya yang ada, diharapkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dapat terwujud.