Pemkot Batam Salurkan Bansos Rp627,5 Juta untuk Korban Bencana Alam Awal 2025
Pemerintah Kota Batam menyalurkan bantuan sosial senilai Rp627,5 juta kepada 56 kepala keluarga yang menjadi korban bencana alam awal tahun 2025, meliputi perbaikan rumah dan santunan ahli waris.

Batam, 11 Maret 2025 - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau, telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp627,5 juta kepada korban bencana alam yang melanda daerah tersebut pada awal tahun 2025. Bantuan ini mencakup perbaikan rumah dan santunan duka cita bagi keluarga korban meninggal dunia.
Penyaluran bansos ini melibatkan berbagai jenis kerusakan rumah. Sebanyak 13 rumah dengan kerusakan berat menerima bantuan Rp25 juta per rumah, 11 rumah dengan kerusakan sedang mendapatkan Rp7,5 juta per rumah, dan 32 rumah dengan kerusakan ringan menerima bantuan Rp5 juta per rumah. Total 56 kepala keluarga (KK) menerima bantuan perbaikan rumah.
Selain bantuan perbaikan rumah, Pemkot Batam juga memberikan santunan kepada empat ahli waris korban meninggal dunia akibat bencana longsor tersebut. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp15 juta. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam turut hadir dalam penyerahan bantuan ini.
Rincian Bantuan dan Proses Verifikasi
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Batam, Leo Putra, menjelaskan bahwa anggaran bansos bersumber dari dana Belanja Tak Terduga (BTT) Pemkot Batam. Penyaluran bantuan dilakukan melalui transfer langsung ke rekening masing-masing penerima.
Proses verifikasi data penerima bantuan dilakukan secara bertahap. "Bahwa baru sekarang kita berikan itu karena beberapa alasan, yaitu untuk verifikasi itu perlu tahapan, mulai dari data yang disampaikan lurah-camat, lalu tim kita turun melihat kondisi eksistingnya. Setelah itu baru dihitung oleh tim baru dibuat perwakonya tentang warga-warga yang berhak mendapatkan bantuan itu," jelas Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
Verifikasi ini meliputi pengecekan data dari lurah dan camat, serta survei lapangan untuk memastikan kondisi rumah dan kelayakan penerima bantuan. Proses ini memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran kepada warga yang berhak.
Langkah Antisipasi Bencana di Masa Mendatang
Wali Kota Amsakar Achmad juga menyampaikan harapan agar bantuan ini dapat sedikit meringankan beban para korban dan memberikan semangat bagi mereka untuk bangkit kembali. Ia juga menekankan pentingnya langkah antisipasi bencana di masa mendatang.
Wali Kota Amsakar menyarankan relokasi bagi warga yang tinggal di lokasi rawan bencana longsor. "Karena dari set plan yang kita dapat itu sebenarnya ini koperasi yang menjual kepada warga, yang memang bukan tempat pemukiman," ujarnya. Pemkot Batam berencana mengerahkan tim teknis untuk menganalisis lokasi rawan longsor dan merencanakan langkah pencegahan, termasuk kemungkinan pembangunan fondasi yang lebih kuat dan penanaman pohon untuk penghijauan.
"Jadi ini biar tim teknis kami yang buat analisanya, tetapi saya merasa kalau keseluruhan rasanya tidak mungkin (pakai batu miring). Dan bisa saja dibangun fondasi diawal, lalu minta dinas kita untuk tanam pohon penghijauan di lokasi itu," tambah Amsakar Achmad.
Dengan adanya bantuan ini, Pemkot Batam berharap dapat membantu meringankan beban para korban bencana alam dan sekaligus menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di masa mendatang. Langkah-langkah antisipasi yang komprehensif, termasuk relokasi dan penguatan infrastruktur, menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk mencegah kejadian serupa terulang.