Pemkot Bengkulu Evaluasi Total Perumda Tirta Hidayah: Layanan Buruk dan Pembengkakan Anggaran Jadi Sorotan
Pemkot Bengkulu akan mengevaluasi Perumda Tirta Hidayah secara menyeluruh terkait keluhan masyarakat atas layanan air bersih yang buruk dan pembengkakan anggaran belanja pegawai.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Perumda Tirta Hidayah, perusahaan air minum daerah setempat. Evaluasi ini dipicu oleh rekomendasi DPRD Kota Bengkulu terkait membengkaknya belanja pegawai dan semakin buruknya pelayanan air bersih kepada masyarakat. Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, telah memerintahkan Dewan Pengawas untuk menyelidiki permasalahan ini.
Wali Kota Dedy Wahyudi menyatakan, "Kalau memang sakit, ya kita obati. Memang sudah banyak keluhan masyarakat. Air tidak mengalir, kadang cuma dapat angin, kadang hidup malam saja, atau hidup tetapi airnya keruh. Ini kan berarti ada sesuatu yang salah, maka saya sudah perintahkan Dewan Pengawas untuk mencari tahu." Pemkot Bengkulu, sebagai pemegang saham, berkomitmen untuk menyelamatkan Perumda Tirta Hidayah dan memastikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Pembenahan internal akan dilakukan sambil menunggu hasil evaluasi Dewan Pengawas.
Tujuan dari evaluasi dan langkah-langkah perbaikan yang akan diambil adalah untuk meningkatkan kinerja Perumda Tirta Hidayah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bengkulu. Keputusan yang diambil nantinya akan difokuskan pada upaya penyelamatan dan peningkatan kinerja perusahaan air minum tersebut.
Sorotan DPRD dan Target PAD
Anggota DPRD Kota Bengkulu dari Fraksi PAN, Kusmito Gunawan, menyoroti pembengkakan belanja pegawai di Perumda Tirta Hidayah. Ia meminta Wali Kota Bengkulu untuk melakukan evaluasi dan mengganti Direktur Utama, Samsu Bahri. Perumda Tirta Hidayah ditargetkan berkontribusi terhadap PAD sebesar Rp1 miliar pada tahun 2025.
Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Bengkulu, Dadi Hartono, menjelaskan penetapan target PAD tersebut didasarkan pada peningkatan dan perbaikan sarana prasarana yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Ia berharap Perumda Tirta Hidayah dapat merealisasikan target kontribusi tersebut.
Pemerintah Kota Bengkulu telah mengalokasikan anggaran modal sebesar Rp5 miliar dari APBD 2025 untuk mendukung program Perumda Tirta Hidayah dalam mendistribusikan air bersih. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pergantian jaringan dan peremajaan peralatan yang sudah tidak layak pakai.
Evaluasi Menyeluruh dan Harapan Perbaikan
Evaluasi yang dilakukan Pemkot Bengkulu terhadap Perumda Tirta Hidayah diharapkan dapat mengidentifikasi akar permasalahan yang menyebabkan buruknya pelayanan dan pembengkakan anggaran. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar bagi langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Perbaikan layanan air bersih menjadi prioritas utama, mengingat pentingnya akses air bersih bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bengkulu.
Selain itu, evaluasi juga akan fokus pada efisiensi pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia. Diharapkan, dengan adanya evaluasi dan perbaikan yang komprehensif, Perumda Tirta Hidayah dapat beroperasi secara lebih efektif dan efisien, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PAD Kota Bengkulu. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Perumda Tirta Hidayah.
Pemkot Bengkulu berkomitmen untuk memastikan keberlangsungan dan peningkatan kinerja Perumda Tirta Hidayah. Evaluasi ini merupakan langkah penting dalam upaya mencapai tujuan tersebut dan memberikan pelayanan air bersih yang optimal kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu.
Dengan adanya suntikan dana dari APBD dan evaluasi yang menyeluruh, diharapkan Perumda Tirta Hidayah dapat memperbaiki sistem pengelolaan dan pelayanannya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Bengkulu dengan lebih baik dan berkontribusi secara maksimal terhadap PAD.