Pemkot Bogor Prioritaskan Aspirasi Anak dalam Musrenbang
Pemerintah Kota Bogor menggelar Musrenbang Anak untuk menyerap aspirasi anak dalam perencanaan pembangunan, menangani isu kekerasan anak, dan menciptakan kota ramah anak.
Kota Bogor, Jawa Barat, telah membuat gebrakan baru dalam perencanaan pembangunannya. Pada Minggu, 19 Januari 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak. Langkah ini menandai komitmen nyata Pemkot Bogor untuk mewujudkan kota yang ramah anak.
Musrenbang Anak ini bertujuan utama untuk menampung aspirasi anak-anak Kota Bogor, yang populasinya mencapai sekitar 23,82 persen dari total penduduk (data BPS Juni 2024). Aspirasi ini akan diintegrasikan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Dengan demikian, suara anak-anak akan turut menentukan arah pembangunan kota di masa mendatang.
Bapperida Kota Bogor telah secara konsisten menginisiasi Musrenbang Anak sejak dua tahun terakhir, bahkan melibatkan kelompok difabel, lansia, dan perempuan. Tahun ini, Musrenbang Anak dijalankan secara terpisah, dengan harapan dapat menampung lebih banyak aspirasi anak dan menyelesaikan isu-isu yang mereka hadapi. Langkah ini sejalan dengan rekomendasi Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN PIJAR) dari Kemenko PMK, yang menjadikan Kota Bogor sebagai pilot project.
Pemkot Bogor menyadari tantangan yang dihadapi anak-anak saat ini. Data UPTD PPA Kota Bogor mencatat peningkatan kasus kekerasan terhadap anak setiap tahunnya; pada 2024, tercatat 98 kasus. Selain itu, masalah lain yang perlu diperhatikan adalah meningkatnya perokok pemula, ketergantungan pada gawai, dan rendahnya kepercayaan diri anak dalam menentukan cita-cita. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menunjukkan tiga penyebab utama kematian anak: kecelakaan, sakit, dan bunuh diri.
Analis Kebijakan Muda KemenPPPA, Andi Nirmalasari, memuji inisiatif Pemkot Bogor sebagai langkah maju dalam menyerap aspirasi anak. Menurutnya, Kota Bogor telah menunjukkan kepemimpinan yang progresif dengan memberikan ruang bagi anak untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Forum Anak Kota Bogor (Fanator), Radipta Azki Athaya, yang mengapresiasi kesempatan untuk terlibat dalam proses ini.
Musrenbang Anak ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap elemen masyarakat, termasuk anak-anak, dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan. Pemkot Bogor berkomitmen untuk terus memberikan ruang dan kesempatan bagi anak-anak dalam menentukan masa depan kota mereka, menciptakan lingkungan yang aman, dan memastikan kesejahteraan mereka.
Dengan melibatkan anak-anak dalam perencanaan pembangunan, Pemkot Bogor berharap dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi berbagai isu yang dihadapi anak-anak, dan membangun Kota Bogor yang lebih ramah anak di masa mendatang. Ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap hak-hak anak dan pembangunan berkelanjutan.