Pemkot Depok Berikan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pondok Cina
Pemerintah Kota Depok menyalurkan bantuan sembako dan menyiapkan tempat pengungsian bagi 40 KK korban banjir di Kelurahan Pondok Cina akibat luapan Sungai Ciliwung.

Banjir yang melanda Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat pada Selasa, 4 Juli 2024, telah mengakibatkan dampak signifikan terhadap 40 Kepala Keluarga (KK) di empat RW. Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, langsung meninjau lokasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Bantuan berupa sembako disalurkan melalui Dinas Sosial (Dinsos) Depok, sementara upaya koordinasi dilakukan untuk bantuan selanjutnya. Bencana ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Ciliwung akibat hujan deras selama dua hari terakhir.
Hujan deras yang mengguyur Kota Depok menyebabkan Sungai Ciliwung meluap dan menggenangi pemukiman warga di RW 01, Jalan HM Tohir, Kelurahan Pondok Cina. Ketinggian air mencapai 2,5 hingga 3 meter, merendam rumah-rumah warga di RW 1, RW 2, RW 5, dan RW 6. Meskipun tidak ada korban jiwa, empat ekor domba dilaporkan mati akibat banjir. Wakil Wali Kota Depok menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir susulan.
"Informasi dari warga, luapan ini sangat tinggi, belum pernah terjadi sebelumnya. Meskipun informasinya ini banjir lima tahunan," ujar Chandra, menggambarkan keparahan banjir yang melanda wilayah tersebut. Pemerintah Kota Depok telah menginstruksikan Lurah Pocin, Nurman Hakim, untuk mempersiapkan tempat pengungsian bagi warga jika terjadi luapan air yang lebih tinggi lagi. Langkah antisipasi ini diambil untuk memastikan keselamatan warga dari potensi bahaya banjir susulan.
Penanganan Darurat dan Jangka Panjang Banjir di Pondok Cina
Chandra Rahmansyah menegaskan komitmen Pemkot Depok dalam membantu warga terdampak banjir. Selain menyalurkan bantuan sembako, Pemkot Depok juga berfokus pada penanganan darurat dan jangka panjang. "Jadi kami minta Lurah menyiapkan tempat pengungsian apabila nanti malam ada luapan yang lebih tinggi lagi. Karena setelah kami tinjau, diperlukan tempat pengungsian untuk warga," kata Chandra. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani bencana ini.
Lebih lanjut, Chandra menjelaskan bahwa penanganan permanen akan dikaji bersama dinas-dinas terkait. Pemkot Depok juga memprioritaskan kelompok rentan, seperti anak-anak, perempuan, dan lansia, dalam penyaluran bantuan dan penanganan pasca-banjir. "Yang jelas untuk saat ini pesan saya kepada Dinsos agar memperhatikan kelompok rentan. Seperti, anak-anak, perempuan dan lansia," tegas Chandra. Ini menunjukkan perhatian khusus terhadap kelompok masyarakat yang lebih rentan terhadap dampak bencana.
Saat ini, air di lokasi kejadian telah surut dan warga mulai membersihkan sisa-sisa material banjir. Namun, pengalaman ini menjadi pengingat pentingnya upaya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir di masa mendatang. Pemkot Depok berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan warga.
Langkah-langkah Pemkot Depok dalam Menangani Banjir
- Penyaluran bantuan sembako kepada 40 KK terdampak.
- Koordinasi dengan pihak terkait untuk bantuan selanjutnya.
- Persiapan tempat pengungsian untuk mengantisipasi luapan air.
- Kajian penanganan permanen bersama dinas terkait.
- Perhatian khusus terhadap kelompok rentan (anak-anak, perempuan, lansia).
Kejadian ini menjadi momentum bagi Pemkot Depok untuk mengevaluasi sistem mitigasi bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir di masa mendatang. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam mengurangi dampak bencana alam seperti banjir.