Pemkot Depok Berikan Penguatan Ekonomi untuk Penyintas KDRT: Modal Bangkit dan Pulih
Pemerintah Kota Depok memberikan bantuan alat tata boga dan menjahit serta pendampingan psikologis kepada 12 penyintas KDRT untuk meningkatkan perekonomian dan kemandirian.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memberikan perhatian serius terhadap para penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dengan memberikan bantuan berupa penguatan ekonomi. Bantuan ini diberikan kepada 12 perempuan tangguh yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya, berupa alat dan perlengkapan untuk menunjang usaha mereka di bidang kuliner dan menjahit. Bantuan ini diberikan di Depok pada Selasa, 29 April 2025, sebagai bentuk dukungan Pemkot Depok terhadap pemulihan dan peningkatan kualitas hidup para penyintas KDRT.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, Nessi Annisa Handari, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Depok dalam membantu para penyintas KDRT, baik dari sisi psikologis maupun ekonomi. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi para penyintas dan meningkatkan kualitas hidup mereka serta keluarga. Hal ini sejalan dengan visi Pemkot Depok untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Pemberian bantuan ini tidak hanya berupa alat dan perlengkapan usaha, tetapi juga mencakup pendampingan psikologis. Pendampingan ini sangat penting untuk membantu para penyintas mengatasi trauma yang dialami akibat KDRT dan membangun kembali kepercayaan diri mereka. Dengan demikian, para penyintas dapat lebih siap dan kuat dalam menghadapi tantangan kehidupan ke depannya.
Penguatan Ekonomi dan Kemandirian Penyintas KDRT
Bantuan yang diberikan kepada para penyintas KDRT berupa alat-alat tata boga yang lengkap, antara lain stand mixer, blender, oven, langseng besar, kompor gas dua tungku, gilingan pasta, dan vacuum sealer. Untuk mendukung usaha menjahit, mereka juga mendapatkan mesin jahit portable dan mesin obras. Peralatan ini diharapkan dapat menjadi modal bagi para penyintas untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka.
Menurut Nessi Annisa Handari, bantuan ini bertujuan untuk mendorong para penerima manfaat menjadi perempuan yang memiliki keahlian khusus sebagai modal perekonomian keluarga. Peran perempuan, khususnya sebagai kepala keluarga, sangat penting dalam menopang perekonomian rumah tangga. Dengan memiliki keahlian dan modal usaha, diharapkan para penyintas dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan mencapai kemandirian ekonomi.
Sebelum menerima bantuan alat dan perlengkapan, para penerima manfaat telah mengikuti pelatihan tata boga dan menjahit selama lima hari, dari tanggal 21 hingga 25 April 2025, di Lembaga Pelatihan Kerja Melati. Pelatihan ini memberikan bekal keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha mereka. Dengan demikian, bantuan yang diberikan menjadi lebih efektif dan terarah.
“Pemerintah Kota Depok hadir memberikan penguatan kepada para ibu secara psikologis maupun ekonomi, dengan tujuan kualitas hidup mereka meningkat,” jelas Nessi.
Pendampingan Psikologis untuk Pemulihan Trauma
Selain bantuan ekonomi, DP3AP2KB Depok juga memberikan pendampingan psikologis kepada para penyintas KDRT. Pendampingan ini bertujuan untuk membantu mereka mengatasi trauma yang dialami dan membangun kembali kepercayaan diri. Proses pemulihan trauma sangat penting agar para penyintas dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik dan kuat.
Pendampingan psikologis dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan para penyintas mendapatkan dukungan yang dibutuhkan. DP3AP2KB Depok berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para penyintas KDRT agar mereka dapat hidup dengan lebih bermartabat dan sejahtera. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberikan perhatian dan dukungan kepada para penyintas KDRT.
Dengan adanya bantuan ekonomi dan pendampingan psikologis, diharapkan para penyintas KDRT di Kota Depok dapat bangkit dan memulai kehidupan baru yang lebih baik. Pemkot Depok berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para penyintas dan keluarga mereka.
"Kami berharap melalui bantuan ini dapat meningkatkan pendapatan, menunjang ekonomi keluarga, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan kuat juga mentalnya," ungkap Nessi.
Program ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Depok dalam melindungi dan memberdayakan perempuan, khususnya para penyintas KDRT. Semoga program serupa dapat diimplementasikan di daerah lain untuk membantu para penyintas KDRT di seluruh Indonesia.