Pemkot Jaktim Bangun Pagar Tinggi Cegah Tawuran di Jatinegara
Pemkot Jaktim bangun pagar pembatas setinggi 2 meter sepanjang 330 meter di Jalan Basuki Rahmat untuk mencegah tawuran antar warga.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur telah menyelesaikan pembangunan pagar pembatas setinggi dua meter sepanjang 330 meter di Jalan Basuki Rahmat, RW 01 dan RW 02, Cipinang Besar Utara, Jatinegara. Pembangunan ini diprakarsai untuk mencegah aksi tawuran antar warga yang kerap terjadi di lokasi tersebut. Pagar tersebut membentang dari underpass DI Panjaitan hingga depan Mal Bassura. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, termasuk usulan dari warga setempat dan kerja sama dengan mitra Pemkot Jaktim.
Pembangunan pagar ini merupakan respons atas keresahan warga akibat tawuran yang melibatkan remaja dari RW 01 dan RW 02. Sebelumnya, Pemkot Jaktim telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai pihak, termasuk Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang menghasilkan rekomendasi pembangunan pagar pembatas. Dalam FGD tersebut, warga setempat juga secara aktif mendukung pembangunan pagar sebagai solusi untuk mencegah tawuran.
Plt. Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, menyatakan bahwa pagar yang sebelumnya rendah memudahkan akses bagi pelaku tawuran untuk melakukan aksi negatif. Peninggian pagar ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan kerukunan antar warga. Pembangunan ini juga merupakan hasil kolaborasi pentahelix, melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media, yang juga telah mendirikan Posko Anti Tawuran untuk mendukung upaya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Solusi Kolaboratif Cegah Tawuran di Jatinegara
Pembangunan pagar pembatas di Jalan Basuki Rahmat merupakan bagian dari solusi komprehensif Pemkot Jaktim dalam menangani masalah tawuran. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PAM Jaya, Kamar Dagang Indonesia (Kadin), dan pengelola Apartemen Mal Bassura, menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Proses pembangunan pagar ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Jaktim untuk melibatkan masyarakat dalam mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Dengan adanya pagar yang lebih tinggi, diharapkan mobilitas pelaku tawuran akan lebih terkendali.
Selain pembangunan pagar, Pemkot Jaktim juga telah melakukan berbagai upaya lain untuk mencegah tawuran, termasuk diskusi dan sosialisasi kepada warga. Hal ini menunjukkan pendekatan yang holistik dalam mengatasi akar permasalahan tawuran.
Iin Mutmainnah menambahkan bahwa kolaborasi pentahelix ini telah membuahkan hasil yang positif, dibuktikan dengan terbangunnya pagar dan peningkatan keamanan di wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya kerja sama antar berbagai elemen masyarakat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
Dukungan Warga terhadap Pembangunan Pagar Pembatas
Ketua RW 01 Kelurahan Cipinang Besar Utara, Wahidin Nur, menyambut positif pembangunan pagar pembatas tersebut. Ia berharap pagar ini dapat mencegah terjadinya tawuran di masa mendatang dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai bagi warga.
Wahidin Nur juga berharap pembangunan pagar ini dapat menjadi motivasi bagi warga RW 01 dan RW 02 untuk lebih meningkatkan persaudaraan dan kerukunan antar warga. Hal ini menunjukkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Dengan adanya pagar pembatas yang lebih tinggi, diharapkan mobilitas pelaku tawuran akan lebih terkendali, sehingga dapat mengurangi angka tawuran di wilayah tersebut. Pembangunan pagar ini juga menjadi simbol komitmen Pemkot Jaktim dan warga untuk menciptakan perdamaian dan kerukunan.
Pembangunan pagar ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang juga mengalami permasalahan serupa. Kerja sama dan kolaborasi antara berbagai pihak merupakan kunci dalam menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Keberhasilan pembangunan pagar ini membuktikan bahwa dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik, permasalahan tawuran dapat diatasi. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga.
Kesimpulan
Pembangunan pagar pembatas di Jalan Basuki Rahmat merupakan langkah nyata Pemkot Jaktim dalam mencegah tawuran. Kolaborasi dengan berbagai pihak dan dukungan warga menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Diharapkan, upaya ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi warga Jatinegara.