Pemkot Mojokerto Gerak Cepat Tangani Musibah Siswa SMPN 7 di Pantai Drini
Pemerintah Kota Mojokerto segera memberikan bantuan dan dukungan penuh pasca kecelakaan laut yang menimpa siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, Selasa pagi, dengan beberapa korban meninggal dan luka-luka.
Kecelakaan laut yang menimpa rombongan outing class siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, Selasa pagi, telah mengundang respons cepat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Sejumlah siswa mengalami luka-luka, bahkan ada yang meninggal dunia dalam insiden tersebut. Pemkot Mojokerto langsung bergerak membantu penanganan musibah ini.
Pj. Wali Kota Mojokerto, M. Ali Kuncoro, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban meninggal dunia. "Kepada keluarga korban meninggal dunia, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Semoga keluarga tabah dan sabar dalam melewati situasi yang tidak mudah ini. Kepada korban yang masih dalam perawatan, kita doakan segera pulih kembali," ungkap beliau. Beliau juga memastikan Pemkot akan memberikan dukungan penuh bagi para korban dan keluarga.
Sebagai bentuk penanganan cepat, Pemkot Mojokerto telah menerjunkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) serta Dinas Kesehatan P2KB ke Yogyakarta. Tim ini bertugas untuk melakukan penanganan lebih lanjut dan berkoordinasi intensif dengan tim SAR, Dinas Kesehatan, dan rumah sakit setempat. Pemkot berkomitmen untuk memastikan para korban mendapatkan perawatan maksimal.
Para siswa yang mengalami luka-luka saat ini tengah dirawat intensif di RSUD Saptosari. Perawatan maksimal bagi para korban menjadi prioritas utama Pemkot Mojokerto. Pemkot memastikan pelayanan terbaik diberikan kepada seluruh korban dan keluarga mereka yang berada di lokasi kejadian.
Kronologi kejadian bermula saat rombongan outing class pelajar kelas 8 dan 9 SMPN 7 Kota Mojokerto tiba di RM Hutama Pantai Drini sekitar pukul 04.00 WIB dengan lima bus. Sekitar pukul 06.00 WIB, rombongan bermain di pantai. Namun nahas, sekitar pukul 06.30 WIB, Tim SAR menerima laporan adanya wisatawan yang hanyut terbawa ombak.
Sebanyak sembilan korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Saptosari. Tragisnya, tiga siswa ditemukan meninggal dunia, sementara satu siswa lainnya masih dalam pencarian hingga saat ini. Tim SAR dan pihak terkait terus berupaya maksimal dalam pencarian siswa yang hilang tersebut.
Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi Kota Mojokerto. Pemkot Mojokerto berkomitmen penuh untuk membantu keluarga korban dan memastikan proses penanganan pasca kecelakaan ini berjalan lancar dan transparan. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait keselamatan dan keamanan selama kegiatan ekstrakurikuler.